DLH Kota Dumai melawan polusi plastik

id DLH dumai, sampah plastik, pertamina dumai

DLH Kota Dumai melawan polusi plastik

Stop sampah plastik. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama.

Dumai (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai mulai jalankan program Beat Plastic Pollution atau kalahkan polusi plastik dengan menerapkan lebih dahulu pada diri sendiri sehingga menjadi contoh warga sekitar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dumai Satrio Wibowo menjelaskan, program mengurangi sampah plastik pada lingkungan diawali dengan penggunaan botol minuman isi ulang atau tumbler, khusus di acara kedinasan dan kehidupan sehari hari pegawai.

"Sudah diterapkan setahun ini dan kita awali pada lingkungan keluarga sendiri dan setiap acara menggunakan botol isi ulang untuk konsumsi air mineral," kata Satrio, Jumat.

Disebutkan, tujuan dijalankan pegawai agar membiasakan diri mengurangi pemakaian plastik, dan diarahkan untuk mengajak warga sekitar mengurangi sampah plastik, selanjutnya akan diterapkan pada acara kedinasan pemerintah kota.

Diakui dia, masih sulit melepas kebiasaan masyarakat memakai plastik dalam kehidupan sehari hari, padahal plastik menjadi penyumbang terbesar volume sampah harian di daerah ini, dan diperlukan upaya serius agar bisa mengurangi dampak pada lingkungan.

"Bahan baku membuat pengganti plastik ini cukup mahal, dan tidak semua orang bisa membuat, karena itu secara bertahap kita terapkan, dimulai dari diri sendiri dan kemudian lingkungan pemerintah dan perusahaan," ujarnya

Satrio juga akan berkoordinasi dengan PT Pertamina RU II Dumai karena mengetahui salah satu kelompok tani binaan perusahaan ini bisa menciptakan pengganti plastik berupa besek dari daun tanaman Nanas.

Menurut nya, kepedulian dan partisipasi Pertamina RU II Dumai ini sangat membantu pelaksanaan program mengurangi dampak plastik di lingkungan, dan diharapkan bisa menjadi percontohan perusahaan lain beroperasi di Dumai.

"Kita tertarik juga mengembangkan di Dumai, agar mengurangi dampak plastik bisa dijalankan juga di sini," ungkapnya.

Sementara, General Manager Pertamina RU II Dumai M Dharmariza mengaku sudah menerapkan program kalahkan polusi plastik sejak 2018 dengan mengurangi konsumsi air mineral dalam kemasan diganti botol minuman isi ulang atau tumbler.

Diawali penggunaan besek bambu sebagai pengganti plastik, selain ramah lingkungan, juga memberikan nuansa kearifan lokal Indonesia mengingat jenis kantong ini sudah digunakan turun-temurun oleh masyarakat Indonesia.

"Sebagai wujud komitmen mengurangi dampak plastik di lingkungan, maka digunakan wadah lain dari anyaman bambu dan daun Nanas, sekaligus untuk menginspirasi semua pihak," kata Dharma.

Dia berharap ke depan semoga makin banyak masyarakat tertarik mengikuti program pemberdayaan Pertamina dan mengurangi dampak plastik.

Baca juga: Bandara San Francisco-AS berlakukan larangan penjualan botol air plastik

Baca juga: Plastik singkong bisa jadi alternatif wadah daging kurban