Kualitas udara memburuk, "car free day" Pekanbaru akan ditutup

id Cfd,car free day ditutup,kabut asap di pekanbaru,karhutla di riau,car free day pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Kualitas udara memburuk, "car free day" Pekanbaru akan ditutup

Seorang warga menggunakan masker medis saat bersama ribuan santri Pondok Pesantren Dar el Hikmah dan warga menggelar shalat Istisqa untuk memohon turunnya hujan di tengah asap jerebu kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu. (Antaranews/HO-Pondok Pesantren Dar el Hikmah)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbari melalui Dinas Perhubungan (Dishub) setempat mengumumkan penutupan operasional dan aktifitas Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor Minggu esok (25/8/2019) karena memburuknya kualitas udara di Ibu Kota Provinsi Riau ini.

"Yang biasa datang ke CFD, Minggu besok kegiatan ditutup alias ditiadakan untuk sementara waktu karena kondisi udara semakin memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso di Pekanbaru, Sabtu.

Yuliarso menjelaskan jika CFD tetap digelar maka dikhawatirkan memberikan efek yang semakin buruk bagi masyarakat Pekanbaru, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asma dan lainnya.

"Apalagi Pekanbaru ini kan masih menetapkan status siaga I. Jadi dengan ditiadakannya CFD, hal ini bisa mencegah semakin bertambahnya masyarakat yang terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Asap (ISPA)," tuturnya.

Menurut Yuliarso, dengan ditiadakan aktivitas CFD di Pekanbaru, pihaknya bersama Satlantas Polresta Kota Pekanbaru tidak akan menutup ruas jalan yang biasanya digunakan untuk area CFD.

"Besok kami bersama Satlantas Polresta Pekanbaru tidak akan melakukan penutupan di ruas Jalan Jenderal Sudirman sebagaimana biasanya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan jarak pandang di Kota Pekanbaru pada Sabtu pagi memburuk akibat asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Pada pukul delapan pagi jarak pandang di Pekanbaru 1.500 meter atau 1,5 kilometer, dari kondisi pagi hari sekitar 2 kilometer. Jadi jarak pandang memburuk," kata Staf Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Nia Fadhiladi.

Ia mengatakan asap yang menyelimuti Pekanbaru adalah kiriman karena tidak terpantau titik panas di daerah tersebut. Asap atau jerebu karhutla berasal dari Kabupaten Pelalawan yang pada pagi ini terdeteksi ada 102 titik panas (hotspot).

Hal tersebut diperkuat karena posisi Pelalawan ada di Selatan Pekanbaru, dan angin berhembus dari arah Tenggara ke Barat Daya.

Baca juga: Ribuan santri dan warga Pekanbaru shalat minta hujan di tengah asap Karhutla

Baca juga: Satgas kerahkan 4 helikopter padamkan karhutla di Selatan Riau