Pekanbaru, 28/11 (ANTARA) - Organisasi pemerhati satwa WWF meminta pemerintah menyelamatkan habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di kantong gajah Serangge di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Permintaan itu disampaikan karena kerusakan habitat mengakibatkan tingginya konflik gajah dan manusia yang mengancam populasi gajah.
"Kantong gajah Serangge memiliki populasi gajah yang cukup besar. Tapi perubahan fungsi hutan disekitarnya menjadi perkebunan akasia dan kelapa sawit telah menimbulkan konflik gajah dan manusia terus meningkat," kata Humas WWF Riau, Syamsidar, di Pekanbaru, Minggu.
Syamsidar menyatakan hal itu untuk menanggapi kasus kematian lima gajah liar di dalam areal kerja perusahaan pemegang izin hutan tanaman industri (HTI) PT Citra Sumber Sejahtera di Desa Pauhranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu. Kuat dugaan, gajah malang itu mati akibat sengaja diracun.
Menurut survei WWF tahun 2009, lanjutnya, kantong gajah Serangge merupakan habitat alami dari sekitar 40-50 ekor gajah Sumatera. Gajah-gajah tersebut memiliki lintasan jelajah (home range) yang rutin dilaluinya.
Namun, perubahan bentang alam dengan adanya perkebunan milik perusahaan pemegang izin hutan tanaman industri (HTI) dan kelapa sawit, yang tak mengindahkan keberadaan satwa liar itu, telah mengakibatkan munculnya konflik.
"Perusahaan pemegang izin yang beroperasi di sana juga tak menjaga lintasan gajah sehingga konflik makin parah," katanya.
Warga setempat menemukan lima ekor gajah mati di daerah itu pada Jumat (26/11). Dugaan sementara tim dokter hewan BBKSDA Riau dan WWF, penyebab kematian gajah tersebut adalah akibat racun.
Bangkai gajah ditemukan di dua titik yang masing-masing berjarak 600 meter. Lokasi pertama ditemukan satu ekor gajah betina yang diperkirakan berusia tiga tahun. Sedangkan, tempat kedua terdapat empat gajah, satu diantaranya berkelamin jantan, dengan perkiraan umur mereka rata-rata 2,5 tahun.
Sebelumnya, empat gajah Sumatera juga ditemukan mati akibat racun di daerah Kecamatan Peranap pada tahun 2009. Satwa bongsor itu ditemukan mati di dalam konsesi perusahaan HTI PT RPI.
Berita Lainnya
WWF Gelar Lomba Poster Selamatkan Harimau dan Gajah, Ini Syaratnya
14 February 2016 11:58 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB