Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR Rahmat Nasution Hamka menyatakan bahwa pengembangan Kawasan Teknopolitan Pelalawan di Kabupaten Pelalawan, Riau, perlu terintegrasi dengan baik mengingat banyak potensi perekonomian seperti agrowisata hingga pengembangan teknologi di sana.
"Saya melihat kawasan teknopolitan
(kota berbasis teknologi) yang akan dikembangkan ini mengarah kepada hilirisasi kelapa sawit, karena komoditas ekspor dari kelapa sawit sangat besar," katanya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Rahmat mengemukakan hal tersebut ketika mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (20/6/2019).
Menurut dia, arah kepada hilirisasi komoditas sawit adalah penting apalagi Riau juga selama ini sebagai salah satu penyumbang terbesar potensi sawit.
"Ke depan ini bisa menjadi suatu bentuk ikon yang harus ditonjolkan," jelas politisi PDI Perjuangan tersebut
Ia juga berpendapat bahwa dengan adanya Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) di kawasan tersebut juga akan bisa bermanfaat dengan berbagai kajian riset terutama tentang perkebunan sawit.
Dengan demikian, lanjutnya, maka kajian riset tersebut juga akan bisa memberikan dampak yang lebih signifikan kepada kualitas sawit serta juga terhadap produktivitas hasil panen sawit.
Rahmatjuga menyoroti mengenai permasalahan konektivitas menuju Kawasan Teknopolitan Pelalawan, yang dinilai perlu adanya penambahan jalan agar dapat menghubungkannya ke berbagai sentra perekonomian lainnya.
"Seperti tempat wisata Bono, ada juga pelabuhan yang akan dibangun menuju Singapura dan Johor. Akses jalan ini perlu dikembangan, sehingga mudah konektivitasnya oleh para wisatawan," ujarnya.
Selain itu, ujar Rahmat, diharapkan juga agar PT Angkasa Pura II (Persero)dapat melakukan pengembangan terhadap bandara yang dapat diarahkan kepada Kawasan Teknopolitan Pelalawan.