TV Kabel Dumai Dikecam Karena Tanpa Sensor

id tv kabel, dumai dikecam, karena tanpa sensor

Dumai, 29/10 (ANTARA) - Tayangan tanpa sensor yang disiarkan oleh TV Kabel di Kota Dumai, Riau, dikecam banyak kalangan karena dinilai dapat merusak mental dan akhlak remaja dan anak-anak di bawah umur.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dumai, Rozai Akbar, Jumat, kepada ANTARA, mengatakan, tayangan yang disajikan oleh TV Kabel ini sangatlah tidak pantas untuk ditonton, sebab dalam siarannya banyak menampilkan adegan-adegan kurang etis dan tidak bermoral terutama pada siaran pertelevisian luar negeri.

Ia meminta kepada pihak yang berwenang untuk menertibkan keberadanaan TV Kabel tersebut.

"Kalau perlu diberi sanksi tegas kepada pihak pengusaha penyiar televisi jaringan ini," katanya.

Jika tidak ada tindakan tegas dari aparat hukum, kata Rozai, dikhawatirkan akhlak dan moral remaja serta anak-anak akan terus memburuk.

"Lebih parah lagi, jika akhlak manusia kian buruk, maka tindak kriminal akan semakin luas, terutama tindak kekerasan seks, termasuk pemerkosaan," katanya.

Berdasarkan data perusahaan penyiaran ini, pelanggan TV Kabel di Dumai sudah mencapai 17 ribu orang.

Menurut seorang karyawan TV Kabel Dumai, jumlah pelanggan pada perusahaan ini cendrung mengalami peningkatan yang signifikan, disebabkan harganya yang jauh lebih murah dibandingkan perusahaan penyiar lainnya seperti Top TV dan Indovision.

Menurut penjelasan karyawan tersebut, untuk sambung baru calon pelanggan TV Kabel hanya dikenakan biaya pasang sebesar Rp150 ribu, biaya ini jauh lebih ringan dibandingkan Top TV yang mencapai Rp250 ribu, dan Indovision dengan biaya penyambungan sebesar Rp270 ribu.

Selain itu, iuran setiap bulan TV Kabel juga jauh lebih murah yakni Rp50 ribu, sementara Top TV Rp80 ribu dan Indovision sebesar Rp180 ribu/bulan.