Harga Sawit Di Riau Cenderung Bertahan

id harga sawit, di riau, cenderung bertahan

Pekanbaru, 27/10 (ANTARA) - Harga komoditas kelapa sawit di Provinsi Riau cenderung bertahan menyusul menurunnya produktifitas hasil panen tandan buah segar (TBS) pada tingkat petani.

"Sepekan ke depan, harga kelapa sawit dan turunannya di Riau stagnan karena panen menurun, sedangkan permintaan pabrik sedang tinggi," kata Kabid Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau, Fery, di Pekanbaru, Rabu.

Kondisi itu, lanjutnya, telah menyebabkan terjadi kenaikan yang sangat tipis rata-rata sekitar Rp1,27 per kg sesuai hasil keputusan yang diambil dalam rapat tim penentuan harga TBS.

Dengan demikian, maka harga TBS kelapa sawit yang berlaku dalam sepekan ke depan periode 27 Oktober - 2 November 2010 yakni untuk tanaman usia tiga tahun menjadi Rp1.225,33 per kg dari sebelumnya Rp1.224,55.

Kemudian usia tanaman empat tahun Rp1.368,68 per kg dari periode pekan lalu Rp1.367,71, usia tanaman lima tahun menjadi Rp 1.464,65 per kg dari sebelumnya Rp1.463,47.

Lalu untuk harga TBS dengan usia tanaman enam tahun menjadi Rp1.507,61 per kg dari Rp1.506,47, usia tanaman tujuh tahun Rp1.565,19 per kg dari Rp1.564,04, usia tanaman delapan tahun menjadi Rp1.613,97 per kg Rp1.612,79.

Sedangkan usia tanaman sembilan tahun dari Rp1.664,43 per kg menjadi Rp1.665,72, serta TBS dengan usia tanaman 10 tahun ke atas menjadi Rp1.712,23 per kg dari sebelumnya Rp1.710,96.

Harga turunan kelapa sawit seperti minyak sawit mentah (CPO) juga mengalami mengalami penurunan dari Rp7.716,96 periode pekan lalu menjadi Rp7694,72 per kg, sedangkan kernel mengalami kenaikan harga dari Rp5.037,36 menjadi Rp5199,70 per kg.

Riau sendiri merupakan salah satu provinsi yang memiliki kontribusi 28,2 persen bagi ekspor CPO nasional dengan luasan kebun kelapa sawit pada tahun 2009 mencapai 2,3 juta hektare dengan produksi sekitar 6 juta ton per tahun.

Badan Pusat Statistik Riau di semester pertama tahun 2010 mencatat, nilai ekspor CPO dari provinsi itu hanya bergerak sedikit setelah mengalami peningkatan sekitar 3,04 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Nilai ekspor komoditas yang termasuk ke dalam golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati itu mencapai 2,323 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2010.