Arus balik asal Sumbar pada H+5 di perbatasan Pekanbaru - Kampar ramai lancar

id Arus balik,libur lebaran

Arus balik asal Sumbar pada H+5 di perbatasan Pekanbaru - Kampar ramai lancar

Ilustrasi. (Antaranews/M Faisal Hanapi)

Pekanbaru (ANTARA) - Arus balik di jalan lintas Barat tepatnya di perbatasan Pekanbaru-Kampar pada H+5 Idul Fitri 1440 H Senin (10/6) terpantau ramai lancar khususnya pemudik roda dua kelihatan mulai kembali.

Bahkan persis di simpang empat Tabek Gadang lalulintas kendaraan baik roda dua maupun empat lancar baik yang datang dari arah Pekanbaru, sebaliknya tidak ada kemacetan sama sekali.

Puluhan petugas kepolisian pagi itu didapati sedang melakukan apel di pos polisi simpang empat Tabek Gadang saat pagi harinya.

"Kami dari Sumbar berangkat Minggu pukul 20.00 WIB tiba di Pekanbaru Senin pagi pukul 08.00 WIB dengan selamat," kata Oston (40) saat dijumpa di Simpang Tabek Gadang Pekanbaru, Senin.

Menurut Oston jalur balik mulai dari masuk perbatasan Sumbar -Riau lancar tanpa kendala apalagi kemacetan.

Hanya saja dia yang mudik bersama keluarga, sempat terjebak macet sekitar satu jam saat berada di Pintu persimpangan Baso dan Payakumbuh akibat ada kecelakaan mobil masuk jurang di sekitar PLTA.

Namun setelah mendapat informasi ada jalur alternatif lewat bukit dan perkampungan akhirnya mereka sekeluarga bisa lepas dari kemacetan yang mengular puluhan kilometer.

"Kami sengaja balik Minggu malam agar tidak terkena macet, dan bisa langsung bekerja Senin," imbuhnya.

Pantauan Antara arus lalulintas balik -Sumbar-Pekanbaru rata-rata yang melintas di Tabek Gadang kendaraan berpelat BM asal Pekanbaru. Kendaraan yang didominasi mobil pribadi tersebut.

Padahal beberapa hari sebelumnya penumpukan kendaraan tampak terjadi karena aktifitas arus balik Idul Fitri 1440 Hijriyah mengejarkan hari kerja ASN dan pegawai swasta yang dimulai Senin.

Sebelumnya,Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menjelaskan pada tahun ini terdapat sejumlah kasus kecelakaan sampai hari kesepuluh Operasi Ketupat ini dijalankan.

"Berdasarkan anev (Analisa dan Evaluasi) hari kesepuluh Operasi Ketupat Muara Takus 2019, ada 24 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Riau," ucap Sunarto.

Menurut dia jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya terdapat 23 kasus kecelakaan dengan 8 korban meninggal dunia.