Pekanbaru (ANTARA) - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), bersama sejumlah mitra korporasi, menjalin kerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), afiliasi dari The Nature Conservancy, dalam program konservasi hutan mangrove dan ekosistemnya.
Dalam acara Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) atau Aliansi Restorasi Ekosistem Mangrove Media Expose yang digelar di Jakarta pada 23 Mei lalu, YKAN memperkenalkan para mitra program ini.
"Kami bangga dapat berpartisipasi dalam program MERA, bermitra dengan YKAN dan beberapa perusahaan swasta lainnya, guna mendukung program pemerintah di bidang perlindungan lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati, khususnya program konservasi mangrove," kata Vice President Corporate Affairs CPI Wahyu Budiarto, Sr melalui rilisnya kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Wahyu Budiarto, menjelaskan MERA merupakan sebuah platform kemitraan yang bekerja sinergis untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan mangrove.
Program kerja MERA berlandaskan kajian ilmiah yang kuat sebagai acuan untuk membuat rencana desain
restorasi hutan mangrove. Hal ini penting untuk mendukung kembalinya fungsi hutan mangrove sebagai sebuah ekosistem.
Menurut dia, ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir. Diperkirakan, 80 persen hasil ikan tangkap di dunia bergantung pada hutan mangrove, baik secara langsung maupun tidak. Akarnya yang rapat dan lingkungan vegetasi di sekitarnya berperan penting untuk menyaring air dari kotoran dan polutan lainnya untuk menghasilkan air bersih.
Ia menjelaskan sebelumnya, Indonesia dikenal sebagai negara dengan lahan mangrove terbesar di dunia, seluas 3,556 juta hektare, menurut data yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Namun kini 33,55 persen atau 1,193 juta hektare lahan mangrove di Indonesia dalam kondisi kritis. Sebagian besar hutanmangrove telah hilang akibat konversi lahan untuk budidaya perikanan dan pembangunan.
Sehingga hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia. Dalam luasan yang setara dengan hutan tropis, hutan mangrove mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak. Sebagai gambaran, hutan mangrove seluas 1 hektare mampu menyerap 1.000 ton karbon per hektare.
Itu sebabnya, menyelamatkan hutan mangrove menjadi krusial dalam memerangi perubahan iklim. Dan
selayaknya upaya penyelamatan dan pelestarian hutan mangrove menjadi tugas bersama seluruh pihak,
pemerintah, perusahaan BUMN dan swasta, maupun lembaga kemasyarakatan. Sejalan dengan nilai Perusahaan, 'melindungi manusia dan lingkungan' PT CPI berkomitmen mendukung program MERA.
"Bersama YKAN dan Pemerintah Daerah Provinsi Riau, kami berencana melakukan replikasi program konservasi mangrove di kawasan mangrove Dumai dan Bengkalis, Riau. Studi desain rencana restorasi kawasan pesisir di kedua daerah tersebut sudah berjalan sejak awal tahun dan diharapkan selesai akhir tahun ini," ujarnya.
Berita Lainnya
Kerjasama penguatan vokasi PHR-PCR di Riau berjalan sukses
23 November 2022 9:04 WIB
Pusat digitalisasi dan inovasi PHR dukung peningkatan produksi Blok Rokan
08 August 2022 14:25 WIB
Hingga Mei, PHR WK Rokan berhasil bor 145 sumur baru
13 May 2022 15:18 WIB
Digitalisasi dorong efisiensi dan produktivitas PHR WK Rokan
11 May 2022 7:48 WIB
Didukung PHR, Sentra Budaya-Ekonomi Kreatif Melayu Riau hadir di Bandara SSK II
12 April 2022 16:11 WIB
Dorong kemandirian warga Sakai, PHR WK Rokan serahkan bantuan sapi
29 December 2021 11:42 WIB
Ini hasil 100 hari kerja WK Rokan
16 November 2021 17:13 WIB
Pemerintah targetkan produksi WK Rokan 200.000 barel/hari
15 October 2021 6:47 WIB