Pekanbaru, 20/10 (ANTARA) - Harimau Sumatera dilaporkan mulai masuk pemukiman penduduk dan memangsa dua ekor hewan ternak warga berupa sapi dan kambing di Dusun Sungai Arang, Desa Pangkalan Kasai, Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
"Harimau menerkam seekor sapi dan kambing milik penduduk yang tinggal di sekitar kebun sawit pekan lalu," ujar Humas organisasi konservasi World Wildlife Fund (WWF) Riau, Syamsidar, kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Kamis (14/10), dan harimau diduga berasal dari daerah kawasan konservasi setempat yakni Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Hutan Lindung Bukit Betabuh.
Binatang buas itu mencari mangsa hingga masuk ke pemukiman penduduk akibat kelaparan, karena pakan mereka babi hutan dan rusa semakin habis karena kedua hewan itu juga diburu warga setempat.
Perambahan dan alih fungi lahan secara liar menjadi hutan tanaman industri, perkebunan kelapa, serta pemukiman penduduk yang berlangsung di sekitar kawasan hutan lindung itu telah mempersempit habitat harimau.
"Dengan kondisi yang terjadi itu, maka konflik manusia versus harimau berpotensi terjadi di Desa Pangkalan Kasai dan menimbulkan kerugian di kedua belah pihak," jelasnya.
WWF Riau mencatat, sejak tahun 2005 hingga bulan September 2010 sedikitnya terdapat 53 ekor harimau yang mati karena konflik antara manusia versus harimau ataupun akibat diburu masyarakat.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Riau, Trisnu Danisworo, mengaku pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap potensi terjadinya konflik manusia versus harimau untuk kesekian kalinya di Riau itu.
"Sejak diterkamnya sapi dan kambing milik warga, kita belum melihat ada mangsa berikutnya. Tapi kita tetap memantau dan berupaya menghindari konflik manusia dan hewan seperti yang terjadi di kawasan penyangga cagar biosfer bulan lalu di Bengkalis," jelasnya.