Jakarta (ANTARA) - Situasi ibukota masih panas. Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk ikut menenangkan massa yang mengikuti Aksi 22 Mei supaya unjuk rasa tidak semakin parah seperti kerusuhan 1998.
“Tentu kita harapkan yang sama semuanya, semua pemimpin bangsa ini termasuk Prabowo, Sandiaga, untuk ikut serta menenangkan masyarakat itu,” kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Rabu.
Wapres meminta semua pihak untuk tenang sehingga situasi di Jakarta dapat kondusif. Apabila aksi massa semakin tidak terkendali, lanjut JK, maka bisa terjadi krisis ekonomi dan politik seperti pada 1998.
“Apabila terjadi kerusuhan, kerugiannya kepada kita semua, ekonomi kita secara keseluruhan, dan masyarakat akan kena. Ingat, peristiwa ‘98 akan persis terjadi apabila terjadi itu,” tambahnya.
Seperti yang terjadi Rabu, saat Aksi 22 Mei berlangsung, sejumlah kantor di kawasan Thamrin dan Sudirman tidak beroperasi karena adanya demonstrasi.
JK juga meminta supaya aksi massa tidak merusak fasilitas-fasilitas fisik karena akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
“Jangan kemudian aksi-aksi yang menyebabkan kerusakan fisik terjadi, sehingga mengorbankan masyarakat. Coba sekarang, ekonomi di Jakarta ini banyak bagian di Thamrin berhenti bekerja, itu kan kerugian kita semua. Karena kerusuhan-kerusuhan seperti ini akan menjadi krisis ekonomi,” ujarnya.
Baca juga: Update terbaru, Tentara tahan massa agar tidak bentrok dengan polisi
Baca juga: Prabowo imbau pendukungnya aksi secara damai
Berita Lainnya
Gibran maju Pilpres 2024, Jusuf Kalla sebut kualitas wapres harus setara presiden
14 October 2023 14:41 WIB
Wapres Jusuf Kalla layani wawancara 34 media jelang purnatugas
18 October 2019 14:34 WIB
Wapres Jusuf Kalla bantah usulan referendum Papua di PBB
27 September 2019 10:17 WIB
Wapres Jusuf Kalla sebut tidak ada ulama yang selengkap Prof Hamka
03 September 2019 13:16 WIB
Wapres Jusuf Kalla akan terima penghargaan Minang Entrepreneurship Award di UNP
02 September 2019 13:19 WIB
Wapres Jusuf Kalla sebut ricuh Papua perlu klarifikasi dan keterbukaan informasi
19 August 2019 16:44 WIB
Kata Wapres, pendidik asing jangan langsung menjabat rektor
07 August 2019 15:10 WIB
Wapres Jusuf Kalla tegaskan pemindahan ibu kota baru masih tahap kajian
30 July 2019 13:51 WIB