Chevron Diminta Proporsional Beri Listrik BOB BSP

id chevron diminta, proporsional beri, listrik bob bsp

Pekanbaru, 6/10 (ANTARA) - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) meminta PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) membagi secara proporsional pasokan listrik kepada Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu (BOB BSP-Pertamina Hulu) di Provinsi Riau.

"Meski Chevron memang memerlukan banyak listrik, tapi kami minta dibagi secara proporsional ke BOB BSP," kata Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Rabu.

Sebelumnya, pipa gas PT Transgasindo yang menyalurkan gas Conocco Philips dari Sumatera Selatan, bocor pada Rabu (29/9) di titik KP 277 di jalur Grissik-Duri, tepatnya di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Jalur Grissik-Duri merupakan jaringan pipa transmisi yang mengalirkan gas dari ladang Grissik ke Duri dan beberapa pengguna gas lainnya di Riau. Akibat kebocoran itu berdampak pada penghentian sementara aliran gas ke Duri.

Hingga kini hampir seluruh operasional BOB BSP masih bergantung pada pasokan listrik dari CPI, karena kawasan produksi itu dahulu adalah bekas pengelolaan asing sebelum diserahkan kepada daerah pada 2002.

Menurut Elan, CPI semestinya mau membagi listrik ke BOB BSP meski kondisi pasokan sangat terbatas. Sebab, kondisi perusahaan daerah itu hingga kini tak pernah menggembirakan.

Berdasarkan data Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), BOB BSP hanya bisa merealisasikan 79,75 persen dari target produksi minyak (lifting) perusahaan pada tahun ini yang mencapai 22.000 barel per hari.

Realisasi lifting itu dipastikan akan jauh berkurang akibat dampak dari pengurangan produksi listrik dari CPI.

Menanggapi hal itu, Manajer Public Relations PT CPI Hanafi Kadir berjanji pengurangan pasokan listrik tak akan mematikan keseluruhan aktivitas eksploitasi BOB BSP.

Menurut dia, kedua pihak juga telah memiliki kesepakatan tertulis mengenai pembagian pasokan listrik.

"Sejauh ini tidak ada masalah atau komplain dari pihak BOB BSP," katanya.

Ia menjelaskan, pengurangan pasokan listrik itu terpaksa dilakukan CPI karena operasional sumur di Duri membutuhkan waktu untuk kembali normal setelah distribusi gas pulih pada Senin (4/10) atau setelah lima hari tak beroperasi.

Menurut dia, proses tersebut bisa memakan waktu lama karena perusahaan mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku.