Dana Pembangunan Astaka MTQ Kuansing Rp 1 Milyar Lebih

Teluk Kuantan, 4/10 (ANTARA) - Pembangunan Astaka MTQ Riau XXIX di kompleks Sport Centre Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau menghabiskan dana lebih dari Rp1 M.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Tata Bangunan dan Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Wilayah Kuantan Singingi, Fakhruddin, ST di Kabupaten Kuansing, Senin.

"Namun astaka ini bakal dilelang dikemudian hari apabila telah selesai pelaksanaan MTQ untuk menambah APBD," katanya.

Namun ketika ditanya kenapa panitia tidak membangun yang permanen, agar dapat digunakan sesudah MTQ baik untuk MTQ kabupaten maupun MTQ kecamatan, menurut dia, hal itu akan memerlukan dana yang lebih besar dan memakan waktu yang lebih lama lagi.

Bangunan Astaka MTQ yang sebagian besar terdiri dari kayu itu akan dibongkar lagi, tetapi material kayu yang ada akan dilelang, dan hasil lelangnya akan disumbangkan bagi PAD.

Ditambahkannya, sampai saat ini pembangunan Astaka tersebut sudah terealisasi sebesar 95 persen, dan sisa pekerjaan berupa pekerjaan "finishing", yakni pekerjaan pengecatan yang didatangkan dari luar daerah karena anti hujan serta penyempurnaan lainnya.

Pengamat perkotaan dan tata wilayah, Ir. Mardianto Manan, MT mengatakan, pembangunan Astaka merupakan suatu keharusan dalam MTQ, hanya saja pilihan yang dilakukan, dua yakni membangun Astaka sementara atau permanen di suatu tempat.

"Kalau pembangunan Astaka sesaat, nantinya akan dibongkar lagi. Kalau dilakukan permanen di suatu tempat, tidak akan dibongkar dan dapat digunakan untuk kegiatan lainnya,"ujarnya.

Menurut dia, untung rugi jelas jika dipilih salah satu dari dua alternatif ini. Kalau bangunannya sesaat, maka terkesan dana yang telah dialokasikan akan mubazir. Karena setelah dibangun kemudian akan dibongkar.

Sedangkan kalau bangunan permanen, lanjutnya, bangunan tidak akan dibongkar, namun pemerintah daerah tentu saja akan mengeluarkan biaya perawatan bangunan dimasa-masa yang akan datang.