Bengkalis (ANTARA) - Sejumlah desa di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari akibat musim kemarau yang melanda beberapa bulan ini di daerah tersebut.
“Akibat musim kemarau, kami kesulitan mendapatkan air untuk mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya, sejumlah sumber air seperti sumur, parit banyak yang kering,” keluh Santi salah seorang ibu rumah tangga, Kamis.
Dampak lain akibat kemarau yang berkepanjangan pada perkebunan, seperti tanaman karet, kelapa dan pinang, yang berdampak berkurangnya hasil panen dari tanaman tersebut.
Keluhan yang sama juga diungkapkan Sutarno, rumput yang menjadi sumber utama makanan pokok hewan ternak juga memulai mengering. Akibatnya warga mencari bahan alternatif, seperti daun karet muda, daun ubi dan lain.
"Kalau pun ada rumput yang bisa diramban, terpaksa harus mencari ke lokasi yang jauh dari perkampungan," kata sutarno
Untuk kebutuhan memasak, sebagian warga mengandalkan air simpanan yang didapatkan dari air hujan dalam tanki. Namun saat ini, pasokannya sudah menipis, karena sejak dua bulan ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari untuk kebutuhan air minum, untuk antisipasi terpaksa membeli air isi ulang.
“Bagi warga yang tidak punya simpanan air, terpaksa meminta kepada yang punya tanki penyimpanan. Tapi kalau yang tidak punya, terpaksa harus mengandalkan membeli di air isi ulang, untuk memasak dan minum,” ungkap Sutarno
Camat Bantan Reza Noverindra mengimbau kepada pemerintah desa untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PDAM agar bisa mendapatkan bantuan air kepada warga yang saat ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
"Alhamdulillah, PDAM Bengkalis memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat, akan tetapi tidak semua desa bisa terjangkau karena terbatas dan wilayah yang jauh," ujar Camat.
Camat juga menghimbau masyarakat untuk bisa berhemat menggunakan air, karena data yang didapatkan dari Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau panjang akan terjadi hingga April 2019 ini.
"Sebagian warga yang memiliki sumur bor, bisa berbagi air dengan warga lain. Namun kondisi air sumur bor, tidak layak dikonsumsi, karena warna kecoklatan dan higenisnya belum teruji," kata Camat.
Ditambahkannya, desa yang kini mengalami kesulitan air akibat kemarau berkepanjangan, di antaranya, Desa Teluk Papal, Mentayan, Bantan Tengah, Ulupulau, Bantan Air, Bantan Sari, Bantan Timur, Muntai, Muntai Timur, Pambang Baru, Pambang Pesisir, Teluk Pambang, Sukajadi, Kembung Luar, Kembung Baru dan Teluk Lancar.
Berita Lainnya
Air Waduk PDAM Bengkalis Mengering Akibat Kemarau
27 October 2015 20:16 WIB
PDAM Bengkalis Kesulitan Air Akibat Anomali Kemarau
19 March 2015 19:41 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB