Terjadi Bias Informasi di Balik tagar #YangGajiKamuSiapa yang Viral

id Kominfo,Rudiantara

Terjadi Bias Informasi di Balik tagar #YangGajiKamuSiapa yang Viral

Ilustrasi warganet atau netizen. (Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Sepenggal video Menteri Kominfo Rudiantara kini beredar luas dan viral dengan tagar #YangGajiKamuSiapa di media sosial. Ini bermula dari pemberitaan tentang interaksi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dengan salah seorang aparatur sipil negara (ASN) saat acara internal di Jakarta, Kamis (31/1) kemarin.

Tagar tersebut menjadi pembicaraan utama (trending topics) di mikroblog twitter sejak Jumat pagi. Bahkan di youtube ketika mengetik “Kominfo Next” yang merupakan acara dimana Rudiantara dinilai berkomentar kontroversial, banyak sekali video bermacam-macam jenis seputar tagar itu.

Video yang ada sudah banyak diedit dan dipenggal-penggal, sehingga tidak utuh lagi konteksnya secara keseluruhan untuk memastikan apakah perkataan Rudiantara memang untuk mempengaruhi pegawainya di Pilpres 2019.

Hal ini membuat warganet maupun masyarakat yang ingin mencari informasi secara utuh, jadi kesulitan. Terjadi bias yang terlalu banyak di media sosial, dan semuanya bertendensi politis, bukan untuk mencari tahu kebenaran sesungguhnya.

Baca juga: Begini Kronologi di Balik Tagar #YangGajiKamuSiapa yang viral

Kominfo juga segera mengeluarkan klarifikasi terkait hal tersebut.

Berikut ini isi lengkap keterangan resmi Kominfo atas kontroversi tersebut, yang disampaikan Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu:

Terkait dengan pemberitaan terhadap Menkominfo yang berkaitan dengan lontaran pertanyaan terhadap salah satu ASN dalam acara internal Kominfo pada 31/01 di Hall Basket Senayan, Jakarta, kiranya perlu dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam salah satu bagian acara sambutan, Mekominfo meminta masukan kepada semua karyawan tentang dua buah desain sosialisasi pemilu yang diusulkan untuk Gedung Kominfo dengan gaya pengambilan suara.

2. Semua berlangsung dengan interaktif dan antusias sampai ketika seorang ASN diminta maju ke depan dan menggunakan kesempatan itu untuk mengasosiasikan dan bahkan dapat disebut sebagai mengampanyekan nomor urut pasangan tertentu.

3. Padahal sebelumnya, Menkominfo sudah dengan gamblang menegaskan bahwa pemilihan tersebut tidak ada kaitannya dengan pemilu. Penegasan tersebut terhitung diucapkan sampai 4 kalimat, sebelum memanggil ASN tersebut ke panggung.

4. Dalam zooming video hasil rekaman, terlihat bahwa ekspresi Menkominfo terkejut dengan jawaban ASN yang mengaitkan dengan nomor urut capres itu dan sekali lagi menegaskan bahwa tidak boleh mengaitkan urusan ini dengan capres.

5. Momen selanjutnya adalah upaya Menkominfo untuk meluruskan permasalahan desain yang malah jadi ajang kampanye capres pilihan seorang ASN di depan publik. Terlihat bahwa ASN tersebut tidak berusaha menjawab substansi pertanyaan, bahkan setelah pertanyaannya dielaborasi lebih lanjut oleh Menkominfo.

6. Menkominfo merasa tak habis pikir mengapa ASN yang digaji rakyat/pemerintah menyalahgunakan kesempatan untuk menunjukkan sikap tidak netralnya di depan umum. Dalam konteks inilah terlontar pertanyaan “Yang gaji Ibu Siapa?”. Menkominfo hanya ingin menegaskan bahwa ASN digaji oleh negara sehingga ASN harus mengambil posisi netral, setidaknya di hadapan publik.

7. Atas pernyataan “yang menggaji pemerintah dan bukan keyakinan Ibu”, “keyakinan” dalam hal ini bukanlah dimaksudkan untuk menunjuk pilihan ASN tersebut, melainkan merujuk kepada sikap ketidaknetralan yang disampaikan kepada publik yang mencederai rasa keadilan rakyat yang telah menggaji ASN.

8. Dalam penutupnya sekali lagi Menkominfo menegaskan bahwa posisi ASN yang digaji negara/pemerintah harus netral dan justru menjadi pemersatu bangsa dan memerangi hoaks.

9. Kami menyesalkan beredarnya potongan-potongan video yang sengaja dilakukan untuk memutus konteks masalah dan tidak menggambarkan peristiwa secara utuh.

Semua hal bisa jadi dikaitkan ke politik untuk keuntungan kelompok tertentu, sehingga butuh kedewasaan dan kejernihan berfikir dalam menyikapi semua isu.

Baca juga: Perihal tagar #YangGajiKamuSiapa yang Viral, Ini penjelasan Kominfo