Pekanbaru (Antaranews Riau) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir menyatakan Teknologi Pulp dan Kertas merupakan Program Studi (Prodi) D3 pertama di Indonesia dan disebut sebagai Prodi untuk kalangan "milenial" atau generasi muda.
"Ini adalah salah satu Prodi yang tidak seperti yang telah berjalan selama ini. Ini prodi milenial," kata Mohammad Nasir disela-sela peresmian Gedung Program Studi (Prodi) D3 Teknologi Pulp dan Kertas Universitas Riau di Pekanbaru, Selasa.
Dia mengatakan Prodi Teknologi Pulp dan Kertas ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, terutama industri pengolahan bubur kertas dan produksi kertas.
Baca juga: Menristekdikti Resmikan Prodi Vokasi Pulp dan Kertas Universitas Riau
Menurut Nasir, industri Pulp dan Kertas di Indonesia sangat besar, sementara sumber daya manusia (SDM) mengisi program ini kurang memadai.
"Padahal kita punya potensi besar. Selama ini pendidikan Pulp and Paper belum ada. Baru ada di Universitas Riau ini, kerja sama dengan Tanoto Foundation dan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)," ujarnya.
Teknologi Pulp dan Kertas merupakan Prodi ke 94 di Universitas Riau. Prodi yang mulai dibangun sejak 2018 lalu merupakan hasil kerja sama dan inisiasi baik antara Universitas Riau bersama dengan Tanoto Foundation dan PT RAPP.
Nasir memberikan apresiasi investasi dan komitmen RAPP dan Tanoto Foundation dalam mendukung agenda pemerintah untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di tengah semakin ketatnya persaingan dunia kerja.
Dia berharap, ke depan Prodi Teknologi Pulp dan Kertas dapat memberikan manfaat kepada generasi penerus bangsa yang suati saat akan bergelut pada dunia pulp dan kertas.
Selain itu, Nasir juga meminta agar Prodi Teknologi Pulp dan Kertas dapat terus berembang, sehingga tidak mungkin Prodi Teknologi Pulp dan Kertas dapat dipisah dan berdiri masing-masing.
Baca juga: LPPM UNRI dan PT RAPP Resmikan Kebun Percontohan Pisang Kepok
"Tentu ini sesuai dengan kebutuhan industri. Pasarnya sangat jelas," ujarnya.
Terpisah, Rektor Universitas Riau Prof Aras Mulyadi menjelaskan bahwa Prodi Teknologi Pulp dan Kertas mulai diinisiasi sejak 2017 silam. Selanjutnya, pembangunan gedung Prodi ke 94 di perguruan tinggi negeri terbesar di Riau itu mulai dibangun pada Januari 2018.
"Tanggal 6 Juni 2018, izin pembukaan Prodi diterbitkan berdasarkan SK Menristek Dikti. Dan hari ini merupakan hari istimewa bagi Universitas Riau," kata Aras.
Saat ini, kata dia, Prodi Teknologi Pulp dan Kertas yang pembangunannya menelan anggaran hingga Rp24,8 miliar bersumber dari Tanoto Foundation dan RAPP tersebut memiliki 55 mahasiswa.
Seluruh mahasiswa angkatan pertama itu berhasil duduk di bangku kuliah setelah menyingkirkan lebih dari 240 calon mahasiswa.
Presiden Direktur PT RAPP Sihol P Aritonang?berharap program studi? ini dapat melahirkan tenaga-tenaga ahli di bidang industri kertas yang dikemudian hari dapat menjadi penggerak roda ekonomi di Riau.
"Dengan adanya prodi ini akan memperkuat korelasi antara kompetensi yang dibangun dunia pendidikan dengan ekspektasi dunia industri demi mendorong peningkatan peluang kerja yang luas. Pengembangan Universitas Riau sebagai `center of excellence` yang mendukung pengembangan human capital untuk industri pulp dan kertas juga akan berkontribusi pada upaya nasional membangun masa depan yang lebih baik," kata Sihol.
Dukungan fasilitas ruang perkuliahan berupa gedung yang terdiri dari enam ruang kelas, enam laboratorium penelitian, dua ruang pertemuan, perpustakaan dan akses langsung ke dunia industri pulp dan kertas serta dukungan dosen-dosen dari kalangan praktisi.?
Baca juga: Kembangkan sistem informasi, Pascasarjana UNRI jalin kerja sama PCR
Baca juga: Lestarikan Permainan Tradisional, Mahasiswa Kukerta UNRI Gelar Festival Gasing