Lestarikan Permainan Tradisional, Mahasiswa Kukerta UNRI Gelar Festival Gasing

id lestarikan permainan tradisional mahasiswa kukerta unri gelar festival gasing

Lestarikan Permainan Tradisional, Mahasiswa Kukerta UNRI Gelar Festival Gasing

Antara Foto

Tembilahan, (Antarariau.com) - Untuk terus melestarikan permainan tradisional atau permainan rakyat di tengah-tengah masyarakat pada zaman modern ini, Mahasiswa Kinerja UNRI di Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu menggelar Festival Budaya Gasing.

Festival yang dilaksanakan di lapangan terbuka Pasar Pulau Palas Minggu (19/8), itu mampu menarik perhatian warga sekitar, bahkan ada warga dari daerah lain yang ikut menyaksikan dan menjadi peserta dalam olahraga tradisional tersebut. Hal ini membuktikan, bahwa kepedulian warga untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya tidak hilang ditelan zaman.

Ketua Kelompok Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) UNRI yang juga panitia pelaksana, Rifad Andrian Saragih, menyebutkan festival budaya gasing bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya yang ada di daerah, khususnya di Desa Pulau Palas dan memberikan pemahaman kepada warga, sehingga nantinya permainan gasing ini tidak lagi dianggap permainan biasa.

"Festival yang kita laksanakan dalam rangka HUT RI 73 ini, cukup mendapat perhatian dari warga, karena selain diramaikan oleh para penonton, peserta yang mengikuti perlombaan juga banyak, yang berasal dari berbagai daerah di luar desa," tuturnya.

Dijelaskannya, dalam pelaksaan perlombaan tersebut, para peserta harus menunjukkan kebolehan mereka dalam memutar dan memukul gasing, sehingga akhirnya didapatlah beberapa pemenang yang berhak mendapatkan hadiah dari panitia.

Kepala Desa Pulau Palas, Arifin dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan yang dimotori Mahasiswa Kukerta UNRI diharapkan mampu menjadi motivasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan serupa pada masa mendatang. Kegiaran tersebut juga diharapkan berlangsung dengan sukses.

"Festival Budaya Gasing ini kita harapkan sukses, karena dapat menjadi pemicu bagi kita semua untuk tetap melestarikan seni budaya masyarakat kita di masa datang, " ucap Arifin.

Sementara itu, Fit, salah seorang peserta lomba mengatakan, bahwa dirinya tertarik mengikuti lomba tersebut karena memang selama ini ia sangat menyukai permainan gasing. Diakuinya, hampir setiap malam selama Bulan Ramadhan, ia dan teman-temannya bermain gasing di halaman rumah sambil menunggu datangnya waktu sahur.

"Saya sangat suka bermain gasing, karena selain olahraga, permainan ini juga bisa mendatangkan kegembiraan dan kesenangan bagi para pemain. Selain itu, tentunya dalam rangka melestarikan dan mempertahankan seni budaya kita agar tidak luntur dan tergeser oleh budaya luar," ucapnya. (ADV)