Pengamat: Dampak pemilu serentak sudah menuju demokratisasi

id Pengamat Politik, Pemilu serentak,Pilpres

Pengamat: Dampak pemilu serentak sudah menuju demokratisasi

Pengamat: Dampak pemilu serentak sudah menuju demokratisasi (Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Sumbar, Syaiful Wahab mengatakan, secara umum, dampak pemilu serentak pada pembangunan Politik sudah menuju pada demokratisasi meskipun masih bersifat prosedural, belum substantial.

"Dampak pemilu serentak sudah menuju pada demokratisasi meskipun masih bersifat prosedural itu karena kematangan elite dan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi belum signifikan," kata Syaiful Wahab dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, pembangunan Politik seharusnya mengarah pada meningkatnya partisipasi publik (demokratisasi) dan untuk tujuan pembangunan Politik yang satu ini.

Secara kuantitatif, katanya menyebutkan bangsa Indonesia dapat dikatakan berhasil baik, meskipun secara kualitas masih diragukan.

Baca juga: Gerakan "Golput", Sejarah dan Stigma Buruk untuk Pilpres 2019

"Namun demikian dampak Pemilu pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat justru tidak membawa perubahan yang lebih baik," katanya.

Padahal, katanya menyebutkan, dari Pemilu ke Pemilu, setiap Capres dan caleg berkampanye tentang program pembangunan ke depan, namun sejauh mana janji kampanye dan program presiden dan partai yang menang dapat terealisasi.

"Hampir dapat dipastikan bahwa mereka seringkali lupa dengan janji-janji perbaikan itu, karena visi serta tujuan mereka sering mengalami distorsi ketika mereka sudah berkuasa," katanya.

Selain itu, katanya, di arena sekitar kekuasaan ada banyak kepentingan, rivalitas dan fasilitas yang seringkali membuat mereka lupa. Janji tinggal janji, yang penting kedudukan telah didapat, toh masyarakat juga tidak punya akses untuk melakukan pengawasan selama parlemennya juga sedang menikmati kekuasaan itu sendiri.

Akhirnya, katanya miris, dampak Pemilu terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sebagaimana diamanatkan konstitusi semakin jauh dari harapan jika tidak ingin dikatakan hanya sekedar mimpi.

"Oleh karena itu perlu ada perombakan yang mendasar tentang mekanisme Pemilu, khususnya dalam mekanisme pencalonan para kandidat melalui parpol, sebab semua elit Politik, baik Capres maupun Caleg datangnya dari parpol, dan parpol kita memang sedang "sakit"," katanya.

Baca juga: Debat Capres kedua harus lebih gregat dan tidak kaku

Baca juga: Janji Prabowo: Dari Tabung Haji, Guru Honorer Hingga Program KB