Pasir Pengaraian, 4/8 (ANTARA) - Kabupaten Rokal Hulu segera melaksanakan program konversi minyak tanah ke gas sehingga jatah minyak tanah bersubsidi untuk kabupaten itu akan dikurangi.
"Itu merupakan program pemerintah, untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM), termasuk minyak tanah," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Disperindagkop) Kabupaten Rokan Hulu Sumardi di Pasir Pengaraian, Rabu.
Namun, kata dia, Disperindagkop masih menunggu keputusan dari PT Pertamina Pekanbaru melalui konsultan BP Migas sebab sedang dilakukan pendataan penerima paker kompor gas.
"Kami hanya mengawasi dan membuat laporan, sedangkan pendataan merupakan wewenang PT Pertamina yang sudah ditunjuk pemerintah," katanya.
Ia mengatakan, banyaknya peristiwa legas gas ukuran tiga kilogram di Pulau Jawa akan mempengaruhi distribusi elpiji. Namun Disperindagkop tidak bisa menolak sebab sudah menjadi program Kementerian Negara Koperasi dan UKM (KUKM). "Kami harus mendukung setiap program pemerintah," tegasnya.
Ia menambahkan, di Provinsi Riau, baru Kota Pekanbaru dan Dumai yang melaksanakan program konversi minyak ke gas dan ternyata tidak terjadi ledakan.
Jadi, menurut dia, penyebab ledakan gas di Pulau Jawa adalah pengoplosan gas dari tabung isi 3 kilogram ke tabung berisi 12 kilogram sehingga terjadi kerusakan pada regulator dan menimbulkan ledakan.