Pekanbaru,(Antarariau.com) - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin melakukan konsolidasi dengan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Provinsi Riau dan cabang-cabangnya dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Islami Jalan Handayani, Kota Pekanbaru.
"Kehadiran saya terutama dalam rangka mamantapkan kiprah NU di Indonesia dalam mengawal negara dan bangsa serta menjaga agama dari upaya merusak, menyalahtafsirkan, dan mengubah," katanya di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Ma'ruf, Islam mesti jadi agama yang "rahmatan lil alamin", tidak menjadi musibah karena ditafsir secara radikal sehingga menimbulkan konflik. Karena itu harus dijaga agar Indonesia tetap utuh bersatu sebagai satu kesatuan.
Hal tersebut, kata dia, seperti yang telah dicanangkan dan diletakkan dasar-dasarnya oleh pendiri bangsa. Oleh karena itu, pada helatan politik pemilihan presiden 2019, dia juga meminta agar bertarung dengan menjual ide dan gagasan.
"Sebaiknya memang kita jual gagasan, jual ide, jangan hal-hal yang negatif yang kita ketengahkan. Mari menjaga keutuhan bangsa dengan situasi yang kondusif, yang positif-positif saja, jangan yang negatif. Saya kira itu lebih bagus," ungkapnya.
Saat ditanya soal target perolehan suara di Riau, Ma'ruf menyebut angka sebanyak 70 persen, hal itu mengacu pada kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan Presiden Joko Widodo yang juga 70 persen.
Untuk itu, pihaknya akan mempertahankan kepuasan tersebut menjadi realitas pada pemilihan presiden nanti. Program yang akan datang kakan lebih realistis karena berpijak pada hasil yang ada dan tinggal memperbesar capaian itu.
"Maka programnya Jokowi-Ma'ruf Amin lebih realistis dibanding yang tak jelas," ujarnya.
Pemilihan presiden yang digelar 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin nomor urut 01 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nomor urut 02.