Hujan Deras Selama 3 Jam Membuat Ruas Jalan Utama Kota Dumai Terendam Banjir

id hujan deras, selama 3, jam membuat, ruas jalan, utama kota, dumai terendam banjir

Hujan Deras Selama 3 Jam Membuat Ruas Jalan Utama Kota Dumai Terendam Banjir

Istimewa

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Puluhan sepeda motor terjebak banjir di sejumlah ruas jalan utama sehingga menghambat akses masuk pertokoan di Kota Dumai, akibat hujan deras selama hampir tiga jam pada Selasa sore.

Warga yang memaksa kendaraan roda dua miliknya melintas di Jalan Cempedak dan Hasanuddin Kota Dumai terpaksa mendorong kendaraannya karena mogok dan berhenti total di tengah genangan air yang mencapai ketingggian 50 centimeter.

Pemilik rumah toko tampak pasrah dengan banjir karena jembatan akses keluar masuk tergenang air. Sebagian di antara mereka mulai menguras air yang menggenangi sisi dalam bangunan.

"Banjir kali ini luar biasa karena ketinggian airnya tidak pernah mencapai kedalaman seperti segini," kata seorang pengendara sepeda motor di Jalan Cempedak Kota Dumai, Tarmizi.

Hujan deras yang turun merata di semua kawasan Dumai pada Selasa sore juga menyebabkan jalan lingkungan dan pemukiman warga terendam air.

Untuk menghindari kecelakaan, masyarakat memasang tanda larangan melintas jalan itu dari papan dan kayu seadanya di badan jalan tersebut. Hal itu terlihat antara lain di Jalan Cempedak dan Jalan Jeruk.

"Terpaksa kita memasang tanda larangan melintas dengan kayu dan papan seadanya karena jalan sudah tenggelam dan tidak bisa dilewati," kata warga setempat, Udin.

Genangan air akibat banjir di Dumai sebelumnya sempat menyusut di sejumlah ruas jalan dan pemukiman. Saat banjir itu, warga terpaksa menginap di tenda pengungsian atau rumah kerabat dan keluarga. Kini warga telah pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah Kota Dumai Afrilagan menyebut pada banjir sebelumnya, sedikitnya seratusan rumah di Kelurahan Bumi Ayu dan Bukit Datuk terendam air. Warga mengungsi ke tenda darurat disiapkan pemerintah daerah setempat.

Pengungsi di Kelurahan Bumi Ayu dan Bukit Datuk bertahan di tenda darurat jembatan Jalan Garuda. Sebagian lainnya di Gedung Muhammadiyah, sedangkan warga Kelurahan Bintan menempati lokasi pengungsian di Kantor Lurah Bintan.

"Kami belum melakukan evaluasi terhadap penanganan banjir dan juga belum diketahui berapa kerugian akibat banjir ini karena masih menunggu laporan dari pemerintah kecamatan," kata Afrilagan.