Oleh Rizqy Nedia & Frislidia
Pekanbaru (antarariau.com) - Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Hangtuah Pekanbaru menggalang dana untuk korban bencana di Palu dan Donggala.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk saudara-saudara korban bencana di Palu dan Donggala,"
kata Ketua BEM STMIK Hangtuah, Asep Marzuki, di Pekanbaru, Selasa.
Asep menjelaskan, kegiatan yang bertema #Satu Jiwa Untuk Palu dan Donggala itu, diikuti 37 mahasiswa
STMIK Hangtuah yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
Para mahasiswa ini, kata Asep menyebutkan, melakukan penggalangan dana di tiga titik Kota Pekanbaru,
diantaranya tugu zapin, tugu pahlawan dan lampu merah simpang tiga. Kegiatan ini masih akan dilanjutkan pada hari
Minggu, 7 Oktober 2018.
"Untuk hari minggu kami akan menggalang dana saat Car Free Day (CFD)," ujar Asep.
Sampai hari minggu, mereka menargetkan Rp8-Rp10 juta donasi dapat terkumpul untuk korban bencana Palu
dan Donggala, sedangkan untuk hari ini, baru terkumpul sekitar Rp1,5 juta untuk di tugu zapin saja, belum
termasuk penggalangan dana di tugu pahlawan dan lampu merah simpang tiga.
Asep menjelaskan, selain penggalangan dana mereka juga mengumpulkan sumbangan pakaian, obat-obatan, dan
kebutuhan sehari-hari dari para mahasiswa di kampus STMIK Hangtuah.
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika, Andre Wahyu mengatakan walaupun lelah dan panas terik
mereka justru semakin termotivasi untuk mencapai target penggalangan donasi ini agar bisa cepat disalurkan
kepada korban bencana di Palu dan Donggala.
Andre menyebutkan, untuk penyaluran bantuan korban bencana Palu dan Donggala mereka sudah bekerjasama
dengan organisasi-organisasi kemanusiaan seperti Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
"Kami berharap aksi kemanusian yang kami lakukan dapat membantu dan mengurangi beban saudara-saudara korban bencana Palu dan Donggala," katanya.