Pekanbaru Targetkan Vaksin Rabies 9.000 Hewan

id pekanbaru targetkan, vaksin rabies, 9000 hewan

Pekanbaru Targetkan Vaksin Rabies 9.000 Hewan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru menargetkan akan memvaksin 9.000 Hewan Penular Rabies (HPR) setempat tahun 2018, guna menghindari penularan kepada manusia.

"Target vaksinasi rabies bagi hewan anjing, kucing serta monyet peliharaan masyarakat pada 2018 diharapkan mencapai 9.000 ekor," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru, Herlandria, di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Herlandria, target ini mendekati realisasi vaksinasi pada 2017. Sebab memang diperkirakan populasi tiga hewan peliharaan tersebut di masyarakat tidak akan jauh beda.

"Realisasi vaksinasi rabies pada 2017 sebanyak 9.380 ekor," ujarnya.

Dia merinci vaksinasi sebanyak 9.380 ekor tersebut terdiri dari anjing 3.236 ekor, kucing 6.063 ekor, dan 81 ekor monyet.

Ia mengemukakan, untuk mencapai realisasi vaksinasi 9.000 ekor HPR pihaknya sudah mulai secara bergilir melakukan penyuntikan di 12 kecamatan se-Pekanbaru.

Menurutnya, pada Januari 2018 ada 128 HPR yang divaksin, demikian seterusnya tiap bulannya ada penyuntikan hingga September 2018 sudah mencapai 7.931 ekor.

"Jadi dari target 9.000 HPR yang akan kita vaksin sudah terealisasi sebanyak 7.931 ekor, yang terdiri dari 2.019 anjing, 5.870 kucing dan 42 monyet," ujar Herlandria.

Kemudian ditanya kasus gigitan HPR selama kurun 2018, ia menjelaskan, sejauh ini data yang tercatat ada 135 gigitan

"Data gigitan HPR per Mei 2018 ada 134 kasus dengan diaknosa enam positif, sembilan Lisis , hilang 85, bebas observasi 34," katanya.

Sebelumnya diberitakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan ada 5.328 kasus gigitan HPR terjadi di wilayah itu selama dua tahun terakhir sejak 2016. Selama kurun waktu tersebut juga ada empat warga yang meninggal dunia akibat terinfeksi rabies.

Kasus gigitan hewan penular rabies paling banyak terjadi pada 2016, yakni ada 2.037 kasus dan tiga warga meninggal dunia. Dua kasus kematian terjadi di Kota Pekanbaru, dan satu lagi di Kabupaten Indragiri Hulu.

Kemudian pada 2017, kasus gigitan HPR mencapai 1.947 dan satu warga meninggal dunia di Kabupaten Indragiri Hilir. Korban adalah seorang anak yang berusia empat tahun di daerah Belengkong, yang tergigit anjing di bagian pipi dan punggung pada 21 Mei 2017.

Berselang sebulan kemudian, korban mulai terlihat gejala terkena rabies dan nyawanya tidak bisa diselamatkan.

"Biasanya korban rabies meninggal dunia karena terlambat penanganannya," kata Penanggung Jawab Program Rabies Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Egawati.

Hingga September 2018, Dinas Kesehatan Riau mencatat ada 1.344 kasus HPR dan hingga kini belum ada yang menyebabkan kematian.