Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Restorasi Gambut bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Universitas Riau serta Pemerintah Kabupaten Siak, Riau menginisiasi budi daya tanaman Gaharu di lahan gambut sebagai salah satu langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG) Haris Gunawan kepada Antara di Pekanbaru, Senin mengatakan sinergi yang turut melibatkan ahli teknologi tersebut akan menjadi terobosan baru pengembangan komoditas pertanian yang ramah gambut.
"Tujuan kita melalui program ini adalah revitaliasi ekonomi masyarakat yang ada di lahan gambut semakin membaik," kata Haris.
Haris menuturkan saat ini terdata sedikitnya 90.000 batang gaharu yang telah tumbuh subur di lahan gambut di Kabupaten Siak. Ke depan, ia mengatakan seluruh gaharu yang telah dibudidayakan akan diperbaiki dari berbagai sisi budidaya sehingga hasilnya lebih optimal.
Selain itu, inisiasi BRG yang turut melibatkan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) tersebut akan mengembangkan produk turunan gaharu.
"Selain budidaya yang optimal, juga sinergi dengan UMKM yang sudah punya 25 turunan hilir produk gaharu," jelasnya.
Dari semua ide yang diuraikan di atas, Haris menjelaskan tujuan utama dari gerakan tersebut adalah pemulihan gambut. Dia berharap upaya pemulihan gambut dengan turut meningkatkan perekonomian masyarakat akan menjadi "role model" bagi pengembangan di daerah lain.
"Pak Syamsuar (Bupati Siak dan Gubernur Riau terpilih) sangat mengharapkan tinda lanjut kegiatan ini. Revitalisasi ekonomi meningkat, semakin beraneka ragam komoditas pertanian, kehutanan sekaligus pelestarian gambut," jelasnya.
Pemerintah terus berupaya mendorong tanaman yang cocok untuk dibudidayakan di lahan gambut. Salah satu jenis tanaman tersebut adalah gaharu, yang sebelumnya ditanam di Provinsi Kalimantan Selatan.
Gaharu banyak diperdagangkan dengan harga jual yang sangat tinggi terutama untuk gaharu dari tanaman famili Themeleaceae dengan jenis Aquilaria spp. Biasanya, petani menjadikan tanaman gaharu sebagai tabungan karena baru dapat dipanen usia 6-7 tahun.
Berita Lainnya
BRGM kembangkan industri pakan ternak berbahan sagu di Meranti
09 November 2021 5:43 WIB
Badan Restorasi Gambut akui tak mudah untuk merestorasi 2,7 juta ha gambut
06 September 2019 11:41 WIB
BRG kucurkan Rp1,3 miliar tanggulangi Karhutla di Riau
26 March 2019 14:44 WIB
Badan Restorasi Gambut Uji Coba Teknologi "Aero-Hydro" di Gambut Siak
04 February 2019 13:05 WIB
Badan Restorasi Gambut Gandakan Pembangunan Sumur Bor di Riau
03 May 2016 19:19 WIB
Grenpeace Sambut Baik Jokowi Tunjuk Nazir Kepala Badan Restorasi Gambut
15 January 2016 13:58 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan dongkrak produksi lima komoditas perikanan budi daya
08 September 2023 16:50 WIB
KKP mengembangkan budi daya komoditas kakap putih di Meranti
11 August 2023 18:56 WIB