Khatib Shalat Idul Adha Meminta Pemimpin Riau Teladani Nabi Ibrahim

id khatib shalat, idul adha, meminta pemimpin, riau teladani, nabi ibrahim

Khatib Shalat Idul Adha Meminta Pemimpin Riau Teladani Nabi Ibrahim

Ilustrasi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Para pemimpin di Pemerintah Provinsi Riau dan jajarannya harus senantiasa meneladani Nabi Ibrahim dalam menjalankan amanah jabatannya, terutama mengutamakan kepentingan rakyat ketimbang pribadi, kata khatib shalat Idul Adha di halaman kantor gubernur setempat, Saidul Amin.

"Jangan jadikan jabatan sebagai sebuah kesempatan mendahulukan kepentingan pribadi daripada rakyat, ingat jabatan itu adalah amanah dan sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh Allah, SWT," katanya di Pekanbaru, Rabu.

Sholat Idul Adha 1439 Hijriah digelar Pemrov Riau di halaman kantor gebernur setempat dihadiri Gubernur Arsyadjualinadi Rahman beserta keluarga dan sejumlah pejabat teras di lingkup Pemprov Riau serta masyarakat.

Ia mengemukakan tentang sikap Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya, Ismail. Nabi Ibrahim menaati perintah Allah SWT dengan menyembelih anak kandungnya itu melalui pesan dalam mimpi yang diterimanya berkali-kali.

Ismail, katanya, anak kandung yang sudah lama dinantikan kehadirannya. Apalagi, Ismail lahir dengan fisik sempurna dengan akhlak serta budi pekerti dan iman yang sempurna.

"Akan tetapi karena itu adalah perintah Allah maka Ibrahim tidak pernah menolak bahkan Ismail pun ikhlas jika ayah ingin menjalankan perintah Allah SWT itu. Sama dengan Siti Hajar yang mengandung Ismail sembilan bulan dan merawat putra satu-satunya itu hingga remaja, juga mengikhlaskan suaminya untuk menaati perintah Allah," katanya.

Siti Hajar pun, kata Saidul, sadar dan istikamah, bahwa anaknya itu adalah titipan Allah SWT dan sewaktu-waktu bisa kembali diambil oleh Sang Maha Pencipta itu.

Oleh karena itu, kata dia, kaum ibu pun wajar meniru ketaatan Siti Hajar.

Ia menjelaskan bahwa dunia ini hanya perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah isteri yang saleh.

Negara ibaratkan perempuan, kata dia, jika perempuannya baik maka negara akan baik, dan sebaliknya jika perempuan itu buruk maka negara pun akan buruk.

"Mari hidupkan nilai-nilai berkurban sehari-hari dalam kehidupan kita saat ini dengan meneladani sikap Nabi Ibrahim dan keluarganya itu, dan begitu pula pemuda jauhkan diri dari perbuatan yang dapat merusak diri sendiri itu," katanya.

Pada kegiatan itu, terkumpul infak dan sedekah dari jamaah shalat Idul Adha Rp12.246.000 yang akan dimasukkan ke kas Masjid Alhidayah Kantor Gubernur Riau.