Omzet Pedagang Hewan Kurban Anjlok 50 Persen

id omzet, pedagang hewan, kurban anjlok, 50 persen

 Omzet Pedagang Hewan Kurban Anjlok 50 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sejumlah pedagang hewan kurban di Pekanbaru mengeluhkan penurunan omzet hingga 50-60 persen pada musim Idul Adha tahun ini karena pembeli berkurang.

"Kalau dulu sudah sekitar 50-60 persen stok sapi saya sudah terjual pada H-1 ini," ucap David salah seorang pedagang sapi di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, Selasa.

David menjelaskan bahwa sampai saat ini jumlah sapi yang terjual baru sekitar 45 ekor. Padahal tahun lalu ia mampu menjual 90 ekor sapi hingga H-1 Idul Adha.

Jumlah penjualan tahun ini diklaim David sebagai angka penjualan terendah yang ia dapatkan selama berjualan hewan kurban sejak tahun 2008.

Dikatakan David hal ini tidak hanya terjadi untuk hewan sapi saja, namun juga untuk kambing. Menurutnya tahun ini jumlah kambing yang berhasil ia jual baru mencapai 20 ekor, sedangkan pada tahun lalu ia mampu menjual hingga 25 ekor kambing.

"Mau kambing atau sapi sama saja. Mungkin karena faktor ekonomi yang sedang lesu," ucapnya.

David menambahkan bahwa kondisi ini terjadi bahkan tanpa adanya kenaikan harga dari hewan kurban tersebut.

Ia mencontohkan untuk satu ekor sapi dijual dari harga Rp15 hingga Rp25 juta tergantung pada ukuran dan berat sapi tersebut. Sedangkan untuk kambing dijual dengan harga Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per ekor.

Ditambahkan David bahwa ia sendiri sengaja mendatangkan hewan kurban tersebut dari Madura. Namun dengan lesunya daya beli masyarakat tersebut, ia terpaksa membawa hewan ternak tersebut ke Tembilahan untuk kemudian diternakkan.

Hal senada juga disampaikan Imam, pedagang hewan kurban di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru. Dikatakan Imam bahwa daya beli masyarakat untuk tahun ini sangat jauh menurun.

Ia mencontohkan bahwa pada tahun lalu satu pekan menjelang Idul Adha ia mampu menjual hingga 80 ekor sapi. Jumlah tersebut terus bertambah hingga H-1.

Namun untuk tahun 2018 jumlah sapi yang mampu ia jual baru sekitar 60 ekor saja.

Kendati demikian, ia hanya bisa pasrah terhadap kondisi tersebut. Menurutnya daya beli masyarakat saat ini memang lemah akibat kondisi ekonomi yang terus menurun.

"Mau bagaimana lagi. Ekonomi masyarakat memang menurun," pungkasnya.