Menag Anugerahi Pegawai Kemenag Riau Sebagai Duta Barang Milik Negara Teladan III

id menag anugerahi, pegawai kemenag, riau sebagai, duta barang, milik negara, teladan iii

Menag Anugerahi Pegawai Kemenag Riau Sebagai Duta Barang Milik Negara Teladan III

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menganugerahi Uyun Fitri Andilla Penyusun Laporan Keuangan Subbag Perencanaan dan Keuangan Kemenag Riau, sebagai duta Barang Milik Negara (BMN) Teladan Tingkat Wilayah Terbaik III.

"Penghargaan diberikan pada Uyun merupakan bagian dari 22 penghargaan yang diberikan oleh Menag RI pada unit Kementerian Agama RI," kata Humas Kanwil Kemenag Riau Musdhalifah di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Musdhalifah, sejumlah penghargaan yang diberikan Menag RI adalah pada unit kerja Kementerian Agama yang dinilai berprestasi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), Duta Barang Milik Negara (BMN) Teladan dan Duta Akrual Teladan.

Ia mengatakan, penghargaan tersebut diserahkan Menag RI kepada Pimpinan Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah, Duta BMN Teladan dan Duta Akrual Teladan pada Rapat Koordinasi Kuasa Pengguna Anggaran Kementerian Agama tahun 2018, Selasa (07/08/18) di Jakarta

"Penentuan juara ini tidak selain didasarkan pada pertimbangan internal Biro Keuangan dan BMN, juga didasarkan pada pertimbangan dari Kementerian Keuangan," kata Musdhalifah seperti dinformasikan Kepala Biro Keuangan dan BMN Ali Irfan.

Sementara itu Uyun mengatakan, prestasi tersebut merupakan yang kedua kalinya ia dapatkan. Sebelumnya ia juga menerima penghargaan BMN Nasional tahun 2016 yang diserahkan pada awal tahun 2017.

"Alhamdulillah, ini yang kedua kalinya. Semoga pada tahun ini dapat lebih meningkatkan kinerja khususnya dalam pengelolaan BMN di Provinsi Riau," katanya.

Ia mengatakan, untuk kinerja BMN, yang dikerjakan adalah menganalisa data BMN, berkomunikasi dengan Pusat, berkoordinasi dengan Satker dan pro aktif mengatasi segala permasalahan, sedangkan kendala yang dihadapi lebih pada aplikasi yang cukup rumit dan cenderung aplikasi BMN terlambat dalam menyesuaikan up date aplikasi Saiba.

"Selama ini, kecenderungan Kemenkeu menerapkan aplikasi Saiba dulu baru BMN, semestinya secara bersamaan. Jadi kami

berharap ini dapat segera ditindaklanjuti sehingga kami dapat bekerja secara maksimal," katanya.

Berikut daftar penerima penghargaan pada Rakor KPA tahun 2018, penerima penghargaan penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) terbaik tingkat eselon I, untuk kategori Penghargaan Penyusunan dan Penyajian LKKA terbaik tingkat wilayah adalah terbaik kategori wilayah besar (lebih dari 201 UAKPA) diperoleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah, terbaik kategori wilayah sedang (101 s/d 200 UAKPA) yakni Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah dan terbaik kategori wilayah kecil (s/d 100 UAKPA) yakni Kanwil Kemenag Bali.

Berikutnya penghargaan DUTA Akrual teladan terbaik tingkat wilayah yakni Dilip Darmanto (Kemenag Jawa Timur), Agus Wijanarko (Kemenag DI Yogyakarta), Wirson Hasanati (Kemenag Sulawesi Utara).

Penghargaan DUTA BMN Teladan terbaik tingkat wilayah yakni Hendri (Kemenag Kepulauan Riau), Tiara Yuko Astagini (Kemenag Sumatera Utara) dan Uyun Fitri Andilla (Kemenag Provinsi Riau) .

Selain itu, penghargaan DUTA Akrual teladan terbaik tingkat eselon I Pusat yakni Budi Purwanto (Dirjen Pendis), Jatu Rahmi Rahayu (Sekjen), I Nyoman Juwitra (Dirjen Bimas Hindu).

Penghargaan DUTA BMN Teladan terbaik tingkat eselan I Pusat yakni Yudi Ferdiyan (Sekretariat Jenderal), Ibrahim Basyir (Dirjen PHU), Siswanto (Dirjen Bimas Buddha), serta penghargaan Pengelolaan BMN terbaik tingkat Wilayah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo yakni Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta.

Penghargaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Negeri Maulana (UIN) Raden Intan Lampung, Universitas Islam Negeri Maulana (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. ***4*** T.