Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengajak seluruh kepala desa untuk bersama melawan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018.
"Kepada para pemimpin desa, terima kasih yang telah berjuang habis-habisan melawan kebakaran. Mari kita terus kerjasama melawan kabut asap," kata Wan dalam sambutannya pada Apel Penanggulangan Karhutla 2018 di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Kamis.
Wan mengatakan hal tersebut dihadapan 16 kepala desa dan lurah yang berhasil menekan angka kebakaran dalam program desa bebas api. Seluruh desa tersebut kemudian memperoleh bantuan dana untuk keperluan infrastruktur sebesar Rp1,5 miliar dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Wan menjelaskan bahwa pelaksanaan Asian Games yang menurut dia merupakan even olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade telah di depan mata, sehingga kerjasama seluruh pihak wajib ditingkatkan terutama peran kepala desa.
Kepala Desa, lanjutnya, memainkan peranan penting dalam melakukan pencegahan Karhulta yang saban tahun terus terjadi di Provinsi Riau.
Dia menilai Kepala Desa sebagai pihak yang langsung berkomunikasi dengan masyarakat serta menjaga lingkungannya diharapkan mampu menjaga bebas Karhutla, terutama ketika Riau telah memasuki musim kemarau sementara Asian Games digelar kurang dari satu bulan.
"Mari sebentar lagi, 23 hari Insha Allah kita akan melaksanakan even terbesar se Asia. Pemerintah Provinsi Riau siap kerjasama sukseskan Asian Games," urainya.
Kapolda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang yang turut hadir dalam kegiatan yang melibatkan ratusan tim pemadam kebakaran RAPP tersebut mengatakan bahwa pencegahan Karhutla lebih efektif dibanding dengan penanggulangan.
Untuk itu, dia memberikan apresiasi kepada 16 desa dari tiga kabupaten yang berhasil mencegah Karhutla sepanjang setahun terakhir.
"Mencegah bukan pekerjaan sesaat. Pencegahan merupakan kebiasaan yang harus dijaga dan dipelihara. Apabila gagal, maka rusak perencanaan. Apresiasi atas prestasi kepada desa yang berhasil melakukan pencegahan," kata Kapolda.
Direktur PT RAPP Rudi Fajar mengatakan program desa bebas api telah berjalan selama empat tahun, dan melibatkan sebanyak 27 desa dari tiga Kabupaten di Provinsi Riau.
"Sejak 2014 RAPP telah bermitra dengan 27 desa dan berhasil menekan angka kebakaran secara drastis. Pada 2017 tercatat hanya 0,03 persen desa mitra yang mengalami kebakaran," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa program desa bebas api mengedepankan lima elemen. Diantaranya adalah penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran dan keterlibatan warga asli desa yang menjadi koordinator desa bebas api.
Selanjutnya perusahaan bubur dan produsen kerta itu juga memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, dan pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di tujuh desa.
Dia berharap program tersebut dapat terus berjalan sehingga mampu menekan angka kebakaran dalam jangka panjang. Selain itu, Rudi juga memberikan apresiasi kepada Satgas Karhutla yang mendukung program pionir tersebut.