HUT BPJS Kesehatan ke-50, Deputi Direksi Sumbagteng-Jambi Jaga Loket di Pekanbaru

id hut bpjs, kesehatan ke-50, deputi direksi, sumbagteng-jambi jaga, loket di pekanbaru

HUT BPJS Kesehatan ke-50, Deputi Direksi Sumbagteng-Jambi Jaga Loket di Pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng-Jambi, Siswandi, Kamis ikut bertugas menjaga loket pelayanan cepat di kantor BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, guna memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik.

"Aktivitas ini dilakukan salah satu rangkaian kegiatan HUT BPJS Kesehatan ke-50 para Direksi dan Senior Leader BPJS Kesehatan terjun langsung dan meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Rahmad Asri Ritonga di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Asri, dirinya juga akan terjun langsung memberikan pelayanan di loket "fast track" (layanan cepat) menjadi executive front liner di kantor BPJS Kesehatan Pelalawan Jumat (6/7).

Pada layanan cepat BPJS Kesehatan sudah ditetapkan standar pelayanan tugas terhadap peserta adalah selama tiga menit dan tidak boleh lebih karena ini terpantau secara nasional di kantor pusat BPJS Kesehatan melalui sistem Customer Service Time Indek (CSTI).

"CSTI ini sebagai performa petugas dalam memberikan pelayanan yang cepat pada peserta, dan jika pelayanan diberikan lebih dari tiga menit maka akan dilakukan monitoring langsung dari kantor pusat BPJS Kesehatan, dan evaluasi kenapa pelayanan diberikan begitu lama," katanya.

CSTI juga berlaku pada Loket 3-4 yang melayani peserta dalam perubahan data PBPU (Peserta Bukan Penerima Upah) atau peserta mandiri. Untuk loket 5 layanan untuk korporasi dan loket 6-7 layanan pengaduan peserta.

Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng-Jambi Siswandi mengatakan, kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen BPJS Kesehatan dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS.

"Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke depan kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat," kata Siswandi yang telah melayani 12 orang peserta.

Dalam kesempatan tersebut, para Direksi dan senior leader BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).

"Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri," kata Siswandi.

Tumbuh pesat

Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat.

Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85 persen populasi penduduk.

Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.

Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution.

Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan.

Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama," kata Siswandi.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Sumbagteng Jambi telah bekerja sama dengan 1.670 FKTP yang terdiri atas 750 Puskesmas, 283 Dokter Praktik Perorangan, 490 Klinik Non Rawat Inap, 65 Klinik Rawat Inap, 1 RS Kelas D Pratama, serta 81 Dokter Gigi.

Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Kepwil Sumbagteng Jambi telah bermitra dengan 189 RS dan Klinik Utama, 173 Apotik, dan 126 Optik.

***4***