Syamsuar-Edy Nasution Menang Pilgubri Versi Hitung Cepat, Polmark: Hasilnya Bisa Dipertanggungjawabkan

id syamsuar-edy nasution, menang pilgubri, versi hitung, cepat polmark, hasilnya bisa dipertanggungjawabkan

Syamsuar-Edy Nasution Menang Pilgubri Versi Hitung Cepat, Polmark: Hasilnya Bisa Dipertanggungjawabkan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga riset dan konsultan politik Pollmark Indonesia dalam hitung cepatnya (quick count), menyatakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy Nasution, memenangi Pilkada 2018 dengan perolehan suara mencapai 38,17 persen.

"Pasangan nomor urut 1, Syamsuar-Edy Nasution meraih suara 23.321 atau 38,17 persen," kata Direktur Operasional Polmark Indonesia Maikal Febrian, di Kota Pekanbaru, Rabu.

Ada empat pasangan calon yang saling bersaing pada Pemilihan Gubernur Riau 2018. Paslon Syamsuar-Edy Nasution mendapat nomor urut 1. Mereka diusung oleh PAN, PKS dan NasDem. Paslon nomor urut 2 adalah Lukman Edy-Hardianto diusung oleh Gerindra dan PKB.

Kemudian Paslon nomor urut 3 adalah Firdaus-Rusli Effendi yang diusung oleh Partai Demokrat dan PPP. Gubernur Riau petahana, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno menjadi Paslon nomor urut 4. Mereka diusung oleh Partai Golkar, PDIP dan Hanura.

Ia mengatakan pasangan nomor urut 2 Lukman Edy-Hardianto mendapat 10.543 suara (17,25 persen), nomor urut 3 Firdaus-Rusli Effendi mendapat 12.359 suara (20,23 persen). Sementara itu paslon petahana gubernur Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno mendapat 14.882 suara (24,35 persen).

Dengan begitu selisih raihan suara Paslon Syasmuar-Edy dengan Paslon petahana yang berada diperingkat kedua mencapai sekitar 13,7 persen.

Ia mengatakan hitung cepat Polmark menggunakan metodologi 'systemic random sampling' sebanyak 350 sampel tempat pemungutan suara (TPS). Sementara itu, tingkat kesalahan (margin of error) mencapai plus minus 1 satu persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Akurasinya lebih akurat, dengan demikian kami Polmark menyimpulkan pemenang Pilkada Riau adalah pasangan nomor urut 1," katanya.

Ia menambahkan, dari 350 sampel TPS tinggal satu TPS yang belum didapatkan hasilnya karena lokasinya sangat terpencil. Satu TPS tersebut ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.

"Berdasarkan pengalaman, hasil ini trennya tidak akan berubah terlalu jauh nantinya," kata Maikal.

Maikal mengatakan hasil hitung cepat Polmark bisa dipertanggungjawabkan dan mempersilakan apabila ada pihak yang ingin meminta data mentah untuk memverifikasinya.