Tembilahan, 6/7 (ANTARA) - Warga Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, sangat membutuhkan jembatan penghubung ke ibukota kecamatan agar 500 jiwa lebih penduduk di daerah itu tidak terisolir.
Kepala Desa Sungai Bela, Hasanuddin saat ditemui di Sungai Bela, Selasa, mengatakan, daerah yang mereka huni kian hari kian tergerus abrasi dan akibatnya jembatan penghubung yang terbuat dari kayu sepanjang 50 meter dengan lebar 1,5 meter yang melintasi sungai Mandrong telah runtuh dihantam abrasi.
Menurut dia, untuk sementara warga terpaksa membangun jembatan darurat dari kayu bakau yang ketahanannya sekitar dua sampai tiga bulan.
"Kalau tidak dibuat jembatan sementara ini, maka warga akan terisolir. Kami sangat membutuhkan jembatan untuk keluar masuk ke kampung kami," katanya.
Wilayah Desa Sungai Bela yang diancam abrasi tersebut berada di RT 04 yang dipisahkan oleh sungai Mandrong yang lebarnya sekitar 50 meter. Jembatan kayu yang telah rubuh itu merupakan satu-satunya akses penghubung, setelah lewat jalur air menggunakan sampan atau pompong. Sebelumnya, keberadaan jembatan yang ada juga sudah tidak layak, hanya mampu menahan beban tak lebih 100 kilo sekali melintas dan kondisinya pun reyot serta bergoyang-goyang kalau melintas.
"Selain jembatan ini sekitar 80 meter 'jerambah' (jalan dari kayu, red) juga turut ambruk saat abrasi terjadi. Kini hanya tersisa jerambah sepanjang 120 meter. Ini juga harus segera diperbaiki, karena menghambat aktivitas transportasi warga," sebut Hasan.
Saat ini di lokasi eks abrasi yang dihuni warga asli suku Duanu, tersebut tidak dibenarkan lagi warga membangun rumah dan direlokasi sekitar 50 meter lebih ke darat.
Mengenai permasalahan dan kondisi di lapangan pascaabrasi tersebut, Hasanuddin mengatakan, pihaknya telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.
Selain itu, lanjut dia, sebanyak enam kepala keluarga (KK) korban abrasi yang rumahnya langsung hancur dan masuk ke sungai Mandrong juga mengharapkan bantuan bahan rumah dari Dinas Sosial (Dinsos) Inhil.
Sementara itu, Kpala Dinas Sosial Indragiri Hilir, Upik Hariani Abbas menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada korban abrasi tersebut. Sedangkan mengenai bantuan infrastruktur di daerah tersebut ditangani Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Inhil.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Indragiri Hilir, M Nasir saat dikonfirmasi ANTARA mengatakan, mengenai pembangunan infrastruktur, seperti jembatan yang rusak dihantam abrasi di Desa Sungai Bela itu, maka pihaknya akan melakukan survey dilokasi. Selain itu, pembangunan ini juga tergantung anggaran yang tersedia dalam APBD Inhil.
"Yang jelas kita akan lakukan survey dan pengamatan di lokasi, karena ini kan juga merupakan akses transportasi warga di sana. Sedangkan bagi pembangunan jembatan, tentunya sangat tergantung anggaran yang tersedia," sebutnya.
Berita Lainnya
Korban diterkam buaya di Desa Seberang Sanglar ditemukan tewas
23 October 2024 9:25 WIB
Warga Sebangar temukan mayat korban pembunuhan di jalan lintas Duri-Dumai, ini pelakunya
20 September 2024 16:50 WIB
BNPB cek kondisi pengungsian warga korban erupsi Gunung Ibu
24 May 2024 15:01 WIB
Korban tewas warga Palestina di Gaza lewati angka 35.000 di tengah serangan Israel
13 May 2024 11:33 WIB
Kemlu pastikan tidak ada warga negara Indonesia yang jadi korban gempa di Taiwan
03 April 2024 14:13 WIB
PT RAPP bantu ratusan warga korban banjir di Kabupaten Kepulauan Meranti
16 January 2024 10:56 WIB
Dua warga Pekanbaru tewas saat erupsi Gunung Merapi, satu alami luka bakar
05 December 2023 8:57 WIB
Korban tewas akibat gempa Maroko melebihi 2.800, warga berkemah di luar rumah
12 September 2023 10:02 WIB