Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 7.172 pemudik, yang berangkat dan datang, melalui terminal Bandar Raya Payung Sekaki di Kota Pekanbaru, Riau, sejak H-8 hingga H-2 Idul Fitri 1439 Hijriah.
Berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran Dinas Perhubungan Provinsi Riau, yang diperoleh di Pekanbaru, Kamis, jumlah penumpang yang berangkat mencapai 6.385 orang dengan menggunakan 510 bus. Sementara itu, jumlah penumpang yang datang melalui terminal itu berjumlah 787 orang dengan jumlah armada sebanyak 140 bus.
Pada H-2 atau Rabu (13/6), total ada 1.166 pemudik yang datang dan pergi melalui terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Meski begitu, jumlah penumpang tidak sampai memenuhi seluruh kapasitas dari bus yang mencapai 2.195 kursi.
"Hanya sekitar 60 persen kursi yang terisi," kata Koordinator Harian Posko Angkutan Lebaran Dishub Riau Hari Suhadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M Taufiq menyatakan puncak arus mudik dengan bus di terminal BRPS Pekanbaru bergeser dari tahun sebelumnya. Dari data jumlah penumpang, lanjutnya, pemudik pada tahun ini meningkat pada H-6.
Kondisi tersebut berbeda dari tahun lalu, yang puncak arus mudik terjadi mulai H-4 hingga H-2.
Pada tahun ini, puncak arus mudik dengan bus dinilai sudah terjadi pada H-6 dan H-5, dengan masing-masing jumlah penumpang mencapai 1.266 dan 1.331 orang.
"Puncak arus mudik tidak lagi pada H-2, melainkan lebih menyebar pola peningkatannya dan tidak menumpuk pada satu hari tertentu," ujarnya.
Menurut dia, salah satu faktor pemicu pergeseran pola pemudik karena kebijakan pemerintah pusat yang memperpanjang libur bersama perayaan Lebaran. Hal tersebut membuat masyarakat memiliki waktu yang luas untuk memilih pulang ke kampung halaman, tidak seperti sebelumnya yang menumpuk pada hari-hari tertentu.
"Kebijakan pemerintah pusat yang memperpanjang libur bersama membuat pola baru dalam arus mudik. Peningkatan jumlah pemudik lebih menyebar, tidak seperti sebelumnya yang mencapai puncak pada H-2 dan H-1 Lebaran," katanya.
Ia mengatakan, pada tahun ini peningkatan jumlah pemudik di sudah terlihat sejak H-6. Justru pada H-2 jumlah pemudik tidak seramai tahun lalu. Libur Lebaran kali ini terhitung sejak 12 Juni hingga 20 Juni 2018. Ia menilai, kebijakan memperpanjang cuti bersama telah menciptakan pola arus mudik yang baru dan tidak menumpuk pada satu waktu seperti sebelumnya.
"Ada pola baik yang tercipta dari libur yang panjang sehingga masyarakat bebas memilih waktu mudik," kata Taufiq. ***1***