Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, terus meningkatkan fungsi taman dan hutan kota dengan membangun sejumlah sarana dan prasarana penunjang, agar keberadaan tempat rekreasi dan hiburan tersebut bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami terus mengupayakan peningkatan fasilitas pendukung," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Pertamanan dan Limbah B3 (PPLB3) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kuantan Singingi (Kuansing) Edi Nopirwan di Teluk Kuantan, Rabu.
Ia mengatakan, Kota Teluk Kuantan adalah ibu kota Kabupaten Kuansing, karena itu perlu terus dibenahi dan ditingkatkan berbagai fasilitas penunjang, terutama taman dan hutan, tempat duduk, dan taman bermain karena selama ini dijadikan oleh masyarakat sebagai lokasi bersantai.
Ruang terbuka hijau (RTH) atau taman kota (TK), yang digunakan untuk berbagai kegiatan perlombaan seni, budaya, dan bahkan Festival Pacu Jalur (FPJ) sudah menjadi tumpuan bagi masyarakat, sehingga memerlukan dukungan prasarana berupa kamar kecil dan tempat bersantai yang teduh.
Jika tidak dibenahi, lanjutnya, maka ke depan lokasi ini bakal tidak menarik.
"Upaya untuk meningkatkan fasilitas terus digesa," sebutnya.
Bupati Kuansing Mursini dan Wakil Bupati Halim meminta agar semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang berhubungan langsung dengan kegiatan pertamanan, kebersihan maupun peningkatan objek wisata untuk secara maksimal mengelola tamah kota maupun hutannya.
"Kami ingin suatu saat Kota Telukkuantan juga punya taman yang cantik dan indah seperti Kota Surabaya, Jawa Timur," ujarnya.
Dengan demikian, warga menjadi nyaman bersantai di taman tersebut, tanpa harus mengeluarkan biaya besar menuju tempat lain atau keluar kota.
Namun demikian, tambahnya, semua itu tidak terlepas dari dukungan semua masyarakat misalnya dengan menjaga kebersihan.
Hutan Kota Pulau Bungin Telukkuantan, menjadi salah satu objek wisata lokal juga harus menjadi perhatian semua pihak, jika dapat dikelola secara bersama dengan optimal, maka ke depan hutan ini menjadi aset yang bernilai tinggi.
Untuk peluang menambah hutan kota, menurut Edi, juga memungkinkan, yakni di areal kompleks pusat olahraga, karena tidak jauh dari pusat perkantoran pemerintah daerah (pemda).