Luncurkan DIRE, Ciptadana Ekspansi Bisnis dengan Akuisasi Mal SKA Pekanbaru

id luncurkan dire ciptadana ekspansi bisnis dengan akuisasi mal ska pekanbaru

Luncurkan DIRE, Ciptadana Ekspansi Bisnis dengan Akuisasi Mal SKA Pekanbaru

https://goo.gl/images/FQouu1

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Ciptadana Asset Management resmi melakukan ekspansi bisnis di Pulau Sumatera dengan meluncurkan Dana Investasi Real Estate atau "DIRE Ciptadana", setelah mengakuisisi sebuah pusat perbelanjaan modern ternama di Kota Pekanbaru, yakni Mal SKA senilai Rp727,198 miliar.

"Ini adalah akuisisi kedua kami, setelah tahun 2012 meluncurkan DIRE di Solo Grand Mal," kata Direktur Utama PT Ciptadana Asset Management Paula Rianty Komarudin, dalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

PT Ciptadana Asset Management ("CAM") berdiri sejak tahun 1991 merupakan sebuah perusahaan pengelola investasi yang sudah lisensi dari Bapepam-LK pada 1992. Pada kuartal pertama 2018, total dana kelolaan dari Ciptadana adalah sekitar Rp5,77 triliun.

DIRE Kontrak Investasi Kolektif atau DIRE-KIK, adalah suatu wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang selanjutnya diinvestasikan ke dalam portofolio aset properti serta aset yang berkaitan dengan properti. Penandataganan Nota Kesepakatan Pengalihan Mal SKA sehubungan rencana penerbitan unit penyertaan baru DIRE sudah dilangsungkan di Pekanbaru pada 25 Mei lalu.

Paula menjelaskan alasan pemilihan akuisisi Mal SKA karena lokasinta yang strategis di Kota Pekanbaru. Kemudian pertumbuhan penduduk, ditandai dengan komposisi penduduk usia produktif yang besar di daerah itu serta peningkatan penghasilan masyarakat mendorong peningkatan konsumsi di Pekanbaru.

"Profil keuangan yang baik dari Mal SKA membuat tingkat imbal hasil berupa dividen yang dapat diterima investor menjadi menarik, apalagi ini bebas pajak," katanya.

Ia mengatakan DIRE Ciptadana ditawarkan kepada investor baik institusi maupun perorangan dari dalam dan luar negeri. Dengan begitu, masyarakat terutama yang di Kota Pekanbaru bisa menikmati pusat perbelanjaan modern itu, sekaligus mendapatkan deviden dari keuntungan bisnis Mal SKA yang terus meningkat dengan investasi paling murah senilai Rp10 ribu, yang diperdagangkan di pasar modal.

Jumlah penerbitan unit baru maksimal sebanyak 9,030 miliar unit dengan "yield" yang diprediksi bisa mencapai 8 persen per tahun. Setelah akusisisi itu, Mal SKA diperkirakan akan mendapat pendapatan bersih hingga Rp90,72 miliar setahun atau naik dari sebelumnya Rp24,28 miliar.

Kondisi bisnis Mal SKA dinilai menjanjikan karena penyewa yang terdiversikasi dengan masa sewa yang cukup panjang. Setelah akuisisi, akan ada 545 penyewa dengan rata-rata 80 persen memiliki masa jatuh tempo sewa di atas 2021.

Sementara itu, Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), I Made Bagus Tirthayatra mengatakan Ciptadana sebagai pioner bisnis DIRE di Indonesia punya rekam jejak bagus. Ia menyontohkan DIRE yang pertama diluncurkan pada 2012 oleh Ciptadana di Solo, asetnya berhasil tumbuh dari Rp350 miliar menjadi Rp580 miliar.

DIRE Ciptadana diharapkan bisa menarik pemilik dana dari Indonesia yang selama ini lebih banyak berinvestasi jenis serupa di Singapura. "DIRE di Singapura banyak investornya dari Indonesia. Ini sayang sekali karena kita sebenarnya punya banyak properti," ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menambahkan bahwa potensi DIRE bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pekanbaru, sehingga perlu mendapat dukungan dari pemerintah kota setempat. Salah satu insentif yang bisa diberikan adalah dari kebijakan menurunkan tarif Bea Perolahan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang merupakan kewenangan pemerintah daerah.

"Insentif yang bisa diberikan Pemda Pekanbaru adalah menurunkan tarif BPHTB dari 5 persen jadi 1 persen. Kasih insentif ini untuk investor sebagai motivasi jangka menengah dan panjang. Untuk tahun pertama seolah-olah pendapatan asli daerah kelihatan turun, tapi ke depannya dampaknya akan besar sekali untuk daerah," kata Iskandar Simorangkir.