London, (Antarariau.com) - KJRI Vancouver,Jerman berhasil mengantarkan musik gamelan ke panggung internasional dalam acara Konser Gamelan di Roundhouse Community Center, Vancouver yang berlangsung selama dua hari berturut-turut pada akhir pekan lalu.
Selama dua hari pagelaran musik gamelan tercatat sekitar 350 pengunjung dan melibatkan lima kelompok gamelan serta sekitar 64 seniman yang sebagian besar merupakan warga Vancouver, demikian Pensosbud KJRI Vancouver, Yudhono Irawan kepada Antara London, Selasa.
"Menakjubkan, penampilan musik gamelan selalu membuat saya merasa tenang dan damai", ujar Jeff Curtis, salah seorang penonton yang sangat menikmat musik gamelan.
Jeff Curtis bukan satu-satunya pengunjung yang berpandangan demikian, karena sebagian besar masyarakat dimanjakan den sehingga juga memuji pertunjukan gamelan.
Pada hari pertama para pengunjung disuguhi penampilan Gamelan Jawa oleh kelompok Alligator Joy serta gamelan kontemporer oleh kelompok Beledrone dan Si Pawit. Sedangkan hari kedua ditampilkan
alunan gamelan klasik Bali oleh kelompok Gita Asmara dan alunan kontemporer oleh kelompok Bike-Bike.
Konsul Jenderal RI Vancouver, Dr. Tuti Wahyuningsih Irman, mengatakan konser diadakan dalam rangka mempromosikan musik gamelan yang sudah akrab ditelinga publik di Vancouver dan mereka beruntung karena kota tersebut merupakan salah satu pusat pengembangan seni gamelan di Amerika Utara. Dengan predikat tersebut publik di Vancouver memiliki banyak kesempatan untuk menikmati berbagai variasi alunan musik gamelan baik klasik maupun kontemporer.
Konjen memuji penyelenggara konser dan seniman setempat termasuk dari Indonesia Dr. Sutrisno Hartana, I Putu Gede Sukaryana (Balot) dan Smiet Abdul Hamid yang berhasil menghantarkan seni gamelan Indonesia ke panggung internasional.
KJRI Vancouver sejak awal mendukung diasakannya acara konser gamelan di Vancouver dan bersama pihak penyelenggara memanfaatkan kegiatan tersebut untuk mempromosikan Indonesia antara lain melalui penyampaian presentasi pariwisata Indonesia pada hari pertama oleh travel writer, Peter Langer.
Penjualan kuliner Indonesia menyajikan menu sate ayam, rendang, mie goreng dan nasi kuning.