Al Amin
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Restorasi Gambut berjanji akan membawa pencapaian restorasi gambut di Indonesia dalam Konferensi Gambut Internasional di Kongo awal April 2018.
"Di sana nanti kita akan mempresentasikan pencapaian dalam merestorasi gambut di Indonesia, termasuk di Kepulauan Meranti," kata kepala BRG Nazir Foead..
Dia juga mengklaim program revegetasi dan revitalisasi yang dilaksanakan BRG di beberapa wilayah yang menjadi prioritas banyak diapresiasi dan dicontoh dunia internasional.
"Makanya Meranti ini arahnya akan dijadikan laboratorium gambut dunia," ujarnya.
Salah satu bentuk revitalisasi itu, terang Foead, adalah sektor mata pencaharian masyarakat yang berhubungan langsung dengan penggunaan lahan gambut.
"Jadi program BRG itu tidak sebatas pembangunan sekat kanal tapi juga ke arah pengembangan budidaya tanaman yang cocok untuk lahan gambut," ujarnya.
Luas kawasan gambut yang sudah direstorasi menurut Nazir Fuad sudah mencapai 200 ribu hektare lebih yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
"Kalau tidak salah, luas yang sudah kami intervensi di Riau itu sekitar 27 ribu hektare. Luas kerusakan gambut di Riau tentu jauh di atas angka itu," ujarnya.
Untuk tahun 2018 ini BRG bersama Pemerintah Provinsi Riau akan melakukan restorasi Gambut di Meranti dan ditargetkan seluas 170 ribu hektar lahan yang akan dilakukan pemulihan dan Perlindungan.
Untuk Riau sendiri BRG memiliki target pemulihan kawasan gambut seluas 900 ribu hektare dari target nasional 2 juta hektare, terluas berada di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengapresiasi semua program BRG dalam penyelamatan gambut, khususnya di kabupaten yang dipimpinnya. Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang kerap terjadi setiap tahunnya di Meranti harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.
"Kita berharap semua program itu bisa segera dilaksanakan oleh BRG. Lebih cepat lebih baik," ujarnya.
Pemkab Meranti, kata Irwan, siap memberikan dukungan dalam bentuk apapun yang dibutuhkan BRG dalam melaksanakan program di wilayahnya.
"Beritahu saja apa yang bisa kami bantu. Saya juga berharap adanya komunikasi dan kordinasi yang baik dari BRG dengan pemangku kebijakan terkait," demikian Irwan.
***4***
Konfrensi Gambut Internasional di Kongo, BRG Akan Promosikan Meranti
