Perkuat Sosialisasi, BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerjasama dengan Kadin Inhil

id perkuat sosialisasi, bpjs ketenagakerjaan, jalin kerjasama, dengan kadin inhil

Perkuat Sosialisasi, BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerjasama dengan Kadin Inhil

Tembilahan, (Antarariau.com) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Tembilahan menjalin kerjasama bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Indragiri Hilir dalam memperkuat sosialisasi terkait manfaat BPJS Ketenagakerjaan yang notabene belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat luas.

Jalinan kerjasama antara BPJS Ketenagakerjaan dan Kadin Inhil dibuktikan dengan kunjungan silaturahmi Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rengat, Iksarudin didampingi Tengku Edy Mangkubuana, Kepala Kantor BPJS Perintis Tembilahan di Kantor Kadin Inhil, Senin.

Iksarudin mengatakan, kunjungan silaturahmi tersebut merupakan salah upaya untuk lebih memperkuat sosialisasi terkait manfaat BPJS Ketenagakerjaan di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kadin sebagai salah satu wadah para pengusaha yang terkait langsung dengan ketenagakerjaan menjadi lembaga yang sangat perlu digandeng BPJS Ketenagakerjaan dalam usaha menjalankan misi membantu masyarakat, khususnya para pekerja," ujar Iksarudin dalam perbincangan santai bersama beberapa pengurus Kadin Inhil di Tembilahan, Senin.

Ia mengatakan, perjalanan dan kiprah BPJS Ketenagakerjaan sejauh ini memang belum difahami sepenuhnya oleh masyarakat luas, sehingga perlu kolaborasi dari lembaga lain dalam mensosialisasikan pentingnya BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat.

Ketua Kadin Inhil, Edy Indra Kesuma disela-sela perbincangan mengaku menyambut baik rencana kerjasama dari BPJS Ketenagakerjaan untuk melibatkan Kadin dalam memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat terhadap pentingnya BPJS Ketenagakerjaan.

"Sebagai pengusaha, kita harus mengakui bahwa kiprah dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat pekerja memang belum tersosialisasi dengan baik dan utuh, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mau terlibat," ucap Edy Indra Kesuma.

Untuk itulah, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan perlu melakukan perubahan pola pikir sosialisasi dalam upaya merubah anggapan masyarakat luas terhadap BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita harus merubah pola pikir serta melibatkan banyak stakeholder guna memberikan kesan positif bahwa BPJS Ketenagakerjaan tersebut bukanlah sesuatu yang membebani, melainkan sebuah langkah untuk menjamin amannya pelaku usaha dalam menjalankan usahanya," terang Edy.

Penyataan itu juga dikuatkan Zainal Arifin, salah seorang pengurus yang konsen pada bidang ekonomi dan pendidikan. Ia mengatakan, akibat tidak sampai dan tidak utuhnya sosialisasi, banyak masyarakat yang apriori terhadap BPJS Ketenagakerjaan.

Padahall BPJS Ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi para pekerja dalam melakukan pekerjaannya, baik jaminan untuk kecelakaan kerja, asuransi kematian. Selain itu BPJS Ketenagakerjaan juga menjadi tabungan pensiun bagi para pekerja. Ke depan mungkin mahasiswa juga bisa menjadi salah satu elemen yang ikut mensosialisasikan, itu semua tergantung pada kesiapan BPJS Ketenagakerjaan," tambah Zainal Arifin.