Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Riau menyatakan, kebakaran lahan gambut di Kabupaten Kepulauan Meranti, berhasil dikendalikan setelah sebelumnya sudah membakar ratusan hektare lahan di daerah pesisir Provinsi Riau itu.
Kini sudah dilakukan 'mopping up' atau pendinginan api sisa yang dinilai berpotensi untuk terbakar lagi," kata Wakil Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhula) Riau, Edwar Sanger, dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Selasa.
Sebelumnya, kebakaran yang tepatnya berlokasi di Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti itu sudah terjadi sejak akhir Januari. Tim gabungan dari berbagai unsur TNI-Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), perusahaan dan masyarakat terus berusaha menuntaskan kebakaran lahan gambut di daerah itu. Kabakaran di Kepulauan Meranti luasnya mencapai 213 hektare (Ha)
Selain itu, kebakaran lahan di Dusun Sejati Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis juga sudah mulai bisa dikendalikan. Tim dari Satgas Darat kini dalam proses "mopping up" (pendinginan api) sisa tim gabungan yang dipimpin oleh Komandan Ramil Bukit Batu. Pemadaman kini dilaporkan sudah tuntas.
Meski begitu, titik api Karhutla kembali muncul di daerah lain, yakni Kabupaten Siak, yang cukup merepotkan petugas pemadam kebakaran. Kebakaran lahan terjadi di Kampung Tuah indrapura Kecamatan Bunga Raya, dan Kampung Penyengat Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
"Akses titik api sulit, tidak dapat dilalui kendaraan,sehingga mobilisasi peralatan pemadam dibantu kendaraan warga," kata Edwar.
Selain itu, kebakaran lahan gambut juga muncul di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit. Luas kebakaran saat dilaporkan diperkirakan berkisar 56 Ha. Personel Manggala Agni minim jumlah personel karena harus membagi regu ke lokasi kebakaran.
Luas lahan yang telah terbakar sejak 14 Januari hingga kini sejumlah sekitar 731,5 Ha. Penambahan luas kebakaran terjadi karena terjadi kebakaran di Desa Mesim Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis seluas sekitar 5 Ha, Kampung Penyengat Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak seluas 10 Ha.
Kemudian ditambah kebakaran lahan di Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak seluas enam Ha, dan Kampung Tuah Indrapura Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak seluas sekitar 30 Ha.
Sementara itu, BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan bahwa citra satelit pada Selasa pagi menunjukkan nihil titik panas (hotspot) di seluruh Sumatera.
Terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018, Riau sudah berada pada status Siaga Darurat Karhutla. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas dan luas Karhutla yang sangat naik signifikan.
Sementara itu, anggaran untuk operasi siaga darurat Karhutla yang dianggarkan BPBD Provinsi Riau pada APBD Riau 2018 mencapai Rp1.075.962.200.
Berita Lainnya
Tim gabungan BPBD, TNI/Polri bekerja keras padamkan Karhutla di Meranti
25 March 2024 20:55 WIB
Tim SAR gabungan cari sembilan nelayan hilang akibat kapal terbalik di Bontang
25 March 2024 10:58 WIB
Tim gabungan berhasil temukan jasad warga Taiwan di Pondok Dayung
15 March 2024 15:20 WIB
Tim gabungan kerahkan 13 unit kapal cari warga Taiwan yang hilang di laut
14 March 2024 10:28 WIB
Tim SAR gabungan berhasil temukan korban tenggelam di Kali Sunter
29 February 2024 16:07 WIB
Tim gabungan berhasil hentikan semburan api di lokasi sumur bor Pamekasan
19 January 2024 17:03 WIB
Tim gabungan BBKSDA dan PT Arara Abadi sapu jerat dan racun satwa dilindungi di Nilo Pelalawan
18 January 2024 10:17 WIB
Tim gabungan kembali ungsikan warga yang berdomisili dalam radius 4,5 kilometer Marapi
11 January 2024 15:08 WIB