Pekanbaru, (Antarariau.com) - Calon Gubernur Riau petahana Arsyadjuliandi Rachman menjanjikan program Riau menuju swasembada daging berupa asuransi untuk 500 ribu ekor sapi bagi para peternak di Provinsi Riau.
"Saat ini, program asuransi tersebut sudah berjalan dari dana APBN. Tapi 2018 tahun terakhir. Tahun depan kita lanjutkan pembiayaan asuransi ini menggunakan dana APBD Riau," ujar Arsyadjuliandi Rachman saat melakukan kampanye dialogis di Desa Sei Beras Beras, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Indragiri Hulu, Sabtu.
Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini menjelaskan, pola asuransi ini diberlakukan untuk setiap anak sapi yang baru lahir. Seekor sapi dikenakan asuransi Rp146.000. Dari nilai tersebut, lanjutnya, peternak mendapat subsidi dari pemerintah sekitar Rp106.000 per ekor.
Cagub nomor urut 4 yang berpasangan dengan Suyatno ini menjelaskan, petani hanya membayar Rp40.000 ribu atau selisih dari nilai dalam program itu. Melalui asuransi tersebut setiap sapi yang mati karena sakit maupun karena kecelakaan, akan mendapat gantirugi Rp10 juta.
"Dengan pola ini, peternak tetap bisa mencari atau mengembangbiakkan sapi. Mereka tak perlu sedih dan bingung ketika sapi yang sudah dipeliharanya mati," kata Andi Rachman.
Dari data yang ada, lanjutnya, angka kelahiran sapi di Riau kini baru sekitar 60 ribu ekor per tahun. Oleh karena itu, jika diberi amanah untuk memimpin Riau periode kedua 2019-2024, ia berkomitmen akan meningkatkan angka kelahiran sapi hingga 100 ribu per tahun. Sehingga dalam lima tahun, akan ada 500 ribu ekor anak sapi yang diasuransikan.
MenurutAndi, Indragiri Hulu merupakan salah satu lumbung ternak sapi di Riau. Sehingga menjadi salah satu pemasok kebutuhan daging di Riau.
Untuk swasembada, setidaknya dibutuhkan sekitar 500 ribu ekor populasi dasar sapi. Sedangkan saat ini, populasi sapi di Riau hanya sekitar 245 ribu ekor sapi.
"Nah potensinya masih sangat besar di Riau untuk dikembangkan. Banyak yang bisa lakukan untuk menuju swasembada daging tadi," ujarnya.
Potensi pengembangan sapi di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" ini lanjut Andi sangat bisa dilakukan apalagi bila ditumpangsarikan dengan perkebunan kelapa sawit. Melihat potensi ini, Riau memang bisa swasembada daging. Karena dengan sapi dan sawit, potensi pengembangannya bisa mencapai 1,7 juta ekor sapi.
Caranya dengan campur tangan pemerintah menularkan pengolahan pangan sapi dari pelepah sawit. Selain itu, kotoran sapi juga bisa diolah menjadi pupuk yang sangat baik untuk tanaman sawit.
Menanggapi hal ini, Slamet Raharjo Kepala Desa Sei Beras Beras Kecamatan Indragiri Hulu, Riau mendukung dan berharap Cagub Andi Rachman bisa terpilih dua periode dan mewujudkan program tersebut.
"Kami di desa ini percaya dengan apa yang dikatakan pak Andi. Karena program pengembangan peternakan sapi sebelumnya juga sudah dilakukan di daerah kami. Jadi tinggal lanjutkan saja. Kalau bertukar pemimpinnya belum tentu konsepnya sama untuk para peternak seperti kami," ujarnya.