Siapakah Pelaku Pengerusakan Baliho Germas Dinkes Riau??

id siapakah pelaku, pengerusakan baliho, germas dinkes riau

Siapakah Pelaku Pengerusakan Baliho Germas Dinkes Riau??

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengaku resah karena banyak baliho kampanye gerakan masyarakat hidup sehat atau "Germas" di Kota Pekanbaru menjadi korban tindakan vandalisme orang tak dikenal yang merusak properti pemerintah itu.

"Kami tidak tahu motifnya apa, tapi hampir semua baliho kita dirusak. Padahal itu baliho Germas yang bermanfaat untuk masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Mimi menduga pelaku pengrusakan baliho "Germas" adalah orang yang sama. Sebabnya, jenis pengrusakannya sangat mirip. Seperti yang terjadi pada baliho di Kecamatan Rumbai, lanjutnya, pelaku menggambar grafiti seperti "alat kelamin lelaki" dipermukaan baliho itu.

Bahkan, ada rumor yang beredar bahwa pelaku vandalisme itu bermotif politik karena baliho tersebut terdapat gambar wajah Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, yang berniat maju lagi pada Pilkda serentak 2018.

Pengrusakan tersebut tidak terjadi pada baliho Dinas Kesehatan Riau saja, melainkan terhadap semua baliho milik instansi Pemprov Riau yang bergambar wajah gubernur.

"Dugaan unsur politik bisa saja, tapi kan baliho kita tidak ada kaitannya dengan politik," ujarnya.

Karena itu, Dinkes Riau tengah berencana untuk melaporkan pengrusakan baliho "Germas" itu kepada pihak kepolisian.

Sebelumnya, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada akhir Desember 2017 telah meminta kepolisian mengusut pembuat grafiti tidak senonoh yang kerap mencoreng baliho Gubernur Riau di Kota Pekanbaru.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar, mengatakan mendapat banyak laporan dari warga tentang banyak baliho Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjadi sasaran grafiti bergambar tidak senonoh. Pelaku yang tidak dikenal sengaja menggambar grafiti menyerupai alat vital laki-laki, binatang, maupun kata-kata tak senonoh, di baliho orang nomor satu di Riau itu.

Tindakan pengrusakan itu sebenarnya banyak terjadi selama tahun 2017, namun karena tidak ditanggapi serius oleh pihak yang berwajib, membuat aksi ini terus berulang.

Menurut Al Azhar terkadang grafiti menjadi cara untuk meluapkan protes. Namun, ia berharap protes disampaikan secara elok dan sopan. "Sampaikan ke kami kalau beliau (gubernur) tak amanah, bukan dengan cara mencoret dengan gambar tak senonoh dan tidak sopan," ucapnya.

Ia menyadari bahwa kuat dugaan tindakan vandalisme itu bisa jadi karena persaingan politi jelang Pemilihan Gubernur Riau 2018. Seperti diketahui, Arsyadjuliandi Rachman selaku petahana sudah memutuskan akan maju kembali mempertahankan jabatannya.

Meski begitu, LAM Riau berharap proses politik tidak sampai mencederai kehidupan bermasyarakat di Riau yang kental dengan budaya Melayu, yang menjunjung tinggi adab kesopanan.

"Kita tahu 2018 eskalasi politik sudah mulai terasa. Jangan sampai hal seperti ini menyebabkan proses Pilgub cacat. Adat-adat dan adab jangan dilanggar dan jangan diinjak-injak," katanya.

Karena itu, apapun alasan dan motif di balik pembuatan grafiti itu, LAM Riau mengutuk tindakan tidak terpuji itu karena tidak hanya menghina Gubernur Riau, melainkan juga sudah melanggar asas kesopanan.

"Kita LAM, pertama mengimbau masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai kesantunan di bumi Melayu, jangan sekali kali menabrak itu. Apa pun tujuannya dan motifnya. Ini sudah mencedari asas kesantunan yang ada dalam adat Melayu Riau," katanya.