Polisi Dan Warga Bentrok Di Kuantan Singingi

id polisi dan, warga bentrok, di kuantan singingi

Pekanbaru, 8/6 (ANTARA) - Dua warga tertembak, satu diantara meninggal dunia, akibat bentrokan antara polisi dan warga di areal kebun plasma perusahaan kelapa sawit PT Tribakti Sari Mas (TBS) di Desa Koto Cengar Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, insiden tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan warga terhadap bagi hasil panen kebun plasma seluas 9.340 hektare (ha) yang dikelola perusahaan bersama KUD Prima Sehati.

Konflik makin memanas dan ratusan warga pada siang ini melakukan pemanenan paksa di kebun sawit seluas sekitar 100 ha yang diklaim menjadi milik mereka.

Bentrokan tak bisa dihindari ketika sekitar 200 personel polisi dari Polres Kuansing dan Birmob Polda Riau berusaha menghentikan aksi warga.

"Dua warga ditembak dan seorang diantaranya meninggal dunia," kata seorang warga, Sutiman, yang dihubungi ANTARA dari Pekanbaru.

Menurut dia, warga yang tewas ditembak polisi bernama Yusniar, berkelamin perempuan dan berusia 35 tahun. Sedangkan, seorang yang terluka bernama Siman, 40 tahun.

Selain itu, kata dia, seorang warga bernama Supri Suyardi juga ditahan polisi. Ketiganya merupakan warga Desa Koto Cengar.

Menurut dia, warga telah berulangkali melakukan unjuk rasa agar ada transparansi dalam bagi hasil kebun plasma. Namun, hingga kini belum ada keputusan dari perusahaan terkait hal tersebut.

Hal itu, lanjutnya, membuat warga hilang kesabaran dan mulai memblokir jalan dari kebun menuju pabrik kelapa sawit PT TBS selama 12 hari terakhir.

Ia menjelaskan, kerja sama kebun plasma tersebut mulai berlangsung sejak tahun 1998. Bagi hasil mulai diterima warga mulai tahun 2006, namun jumlahnya hanya sekitar Rp70 ribu untuk hasil panen satu kavling atau dua hektare lahan per bulannya.

"Padahal, bagi hasil normalnya bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta per kavling dalam sebulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Zulkifli mengakui adanya bentrokan antara polisi dan warga di Kuansing. Ia mengatakan personel kepolisian masih berada di tempat kejadian sore ini.

"Kondisi memanas hingga satu mobil patroli polisi juga dibakar massa," katanya.