Jakarta (Antarariau.com) - Senyuman pesinetron Jennifer Dunn saat konferensi pers di Jakarta kemarin (2/12) usai ditangkap terkait dugaan penyalahgunaan narkotika dan bahan obat berbahaya (narkoba), tak begitu saja terjadi. Ada beberapa kemungkinan alasan di balik hal ini.
Kepala Bagian Psikologi Polda Metro Jaya, Hary Prasetya, Psi, MPsi mengatakan salah satu kemungkinanya adalah upaya menutupi suasana hati yang sebenarnya.
"Tersenyum atau tertawa (seperti yang ditunjukkan Jennifer Dunn) belum tentu mengekspresikan suasana hati yang senang atau gembira, bisa juga merupakan reaksi untuk menutupi suasana hati yang sebenarnya, biasanya karena tuntutan situasi lingkungan sekitar," ujar dia kepada ANTARA News melalui pesan elektroniknya, Selasa (2/12) malam.
Hary tak menampik adanya potensi Jennifer gelisah dan mencoba menutupi kegelisahaan itu. Terlebih, profesinya selama ini merupakan seorang yang terbiasa memerankan suatu watak walau memang bukan karakter sebenarnya.
"Bisa juga untuk menutupi kegelisahan, jangan lupa dia seorang artis yang biasa memerankan suatu watak tertentu yang bukan karakter sebenarnya," kata Hary.
Artis Jeniffer Dunn (kedua kiri) dibawa petugas kepolisian untuk dihadirkan saat rilis pengungkapan kasus narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/1/2018). Jeniffer Dunn ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu oleh Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya usai ditangkap di rumahnya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. (ANTARA /Hafidz Mubarak A)
Kemungkinan ketiga ialah karena terbiasa menghadapi situasi serupa. Sebelumnya, Jennifer sudah dua kali tersandung kasus narkoba yakni ekstasi pada tahun 2009 dan ganja pada tahun 2005.
"Namun bisa juga yang bersangkutan merasakan bahwa hal yang dihadapi bukan merupakan peristiwa luar biasa. Ini kan bukan kali pertama dia ditangkap karena narkoba," tutur Hary.
Awal tahun 2018 ini Jennifer terjerat dalam kasus kepemilikan sabu dan si pesakitan justru tak menampakkan rasa bersalahnya. Dia justru tersenyum. Menurut Hary, efek penggunaan narkoba bisa menjadi kemungkinan lainnya.
"Tidak tertutup kemungkinan begitu (mengalami masalah psikologis) ,efek dari penggunaan narkoba antara lain kurang dapat merasa bersalah, tidak menyesal, permisif terhadap pelanggaran norma dan lainnya," papar dia.
Bukan hanya Jennifer, Hary menuturkan, mereka yang tertangkap karena kasus narkoba seringkali bereaksi serupa, tidak menunjukkan penyesalan.
Berita Lainnya
Ada beras 5 kg bertuliskan Alfedri-Husni dibagikan saat kampanye, ini kata Bawaslu Siak
19 November 2024 22:08 WIB
Ini kata praktisi hukum terkait dugaan pemerasan oleh dua oknum wartawan di Inhil
27 October 2024 10:32 WIB
PLN Electric Run banyak diapresiasi, Begini kata para juara
07 October 2024 16:11 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
Terkait masa jabatan Alfedri dihitung sudah dua periode, ini kata Ketua KPU Siak
30 May 2024 0:02 WIB
Kopi Liberika Rangsang dan Sagu Meranti berpotensi mendunia, ini kata Budi Argap
29 May 2024 16:47 WIB
Disebut nihil solusi terkait antrean, ini kata Kadishub Bengkalis
15 April 2024 22:03 WIB
Ini kata Klopp saat Liverpool imbang 2-2 lawan MU
08 April 2024 4:13 WIB