BI Mencatat Adanya Penurunan Konsumsi RT Riau Pada Triwulan III-2017

id bi mencatat adanya penurunan konsumsi rt riau pada triwulan iii-2017

BI Mencatat Adanya Penurunan Konsumsi RT Riau Pada Triwulan III-2017

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bank Indonesia menyatakan konsumsi rumah tangga di Provinsi Riau pada triwulan III-2017 tercatat sebesar 4,26 persen dibandingkan triwulan II yang sebesar 5,31 persen.

"Melambatnya konsumsi rumah tangga ini tercermin dari menurunnya indeks Penghasilan Konsumen dan Indeks Perkiraan Pengeluaran yang didapatkan dari survei Bank Indonesia," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Siti Astiyah, di Pekanbaru, Senin.

Melalui survei tersebut, lanjutnya, konsumen menyatakan bahwa penghasilan mereka pada triwulan III-2017 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada akhir bulan Juni, Indeks Penghasilan Konsumen (IPK) mencapai 119,25 dan kemudian turun menjadi 112 pada akhir September.

Sejalan dengan IPK yang turun, konsumen memperkirakan bahwa turunnya pendapatan ini berimbas pada turunnya pengeluaran mereka. Indeks Perkiraan Pengeluaran (IPP) pada akhir September turun ke angka 158 dari 174,75 di akhir Juni 2017.

Meski begitu, ia mengatakan penurunan baik IPK dan IPP pada dasarnya masih relatif kecil dibandingkan dengan kenaikan indeks keduanya pada akhir Maret ke akhir Juni.

"Jika ditinjau dari awal tahun 2017, rerata penghasilan dan perkiraan pengeluaran konsumen Riau masih dalam tren meningkat hingga akhir September," katanya.

Konsumsi listrik menjadi salah satu gambaran melambatnya konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2017. Konsumsi listrik untuk rumah tangga dan sosial tumbuh melambat dari 3,4 persen (yoy) pada triwulan II-2017 menjadi 2,76 persen pada triwulan III-2017.

Melambatnya konsumsi rumah tangga ini sejalan dengan beberapa faktor. Pertama, kembalinya tingkat penghasilan rumah tangga pada kondisi "normal" pascaditerimanya Tunjangan Hari Raya (THR) di triwulan II-2017. Meskipun pembayaran gaji ke-13 PNS dilakukan pada Juli 2017, namun peningkatan pendapatan tersebut tidak dirasakan oleh tenaga kerja non-PNS.

Sedangkan pada triwulan II-2017, THR diberikan kepada tenaga kerja diseluruh sektor ekonomi. "Kedua, berkurangnya momen yang menuntut rumah tangga untuk melaksanakan ekstra konsumsi, seperti hari raya Idul Fitri dan penerimaan peserta didik baik sekolah maupun perguruan tinggi," katanya.