Pekanbaru (Antarariau.com) - Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2017, Perintah Provinsi Riau menetapkan status siaga banjir dan tanah longsor bagi wilayah setempat.
"Riau memasuki musim hujan, kita melihat curah hujan makin tinggi hingga akhir tahun, kemaren saya turun ke Kampar dan Rokan Hilir debit air juga sudah meningkat, " kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai memimpin apel siaga banjir dan tanah longsor 2017 di halaman kantor Gubernur Jalan Sudirman Pekanbaru, Selasa pagi.
Apel itu dihadiri oleh Gubernur Riau dan seluruh Forum Komunikasi, dan pimpinan daerah se Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Andi sapaan awak media menjelaskan penetapan status siaga banjir dan tanah longsor ini mengacu kepada pengalaman dan siklus iklim musim hujan yang selalu melanda Riau selama setahun dimana ada dua kali yakni awal tahun dan menjelang akhir tahun.
Diakui Andi beberapa waktu sebelum ini Pemprov Riau baru saja mencabut status siaga Kebakaran jutan dan lahan (Karhutla). Kini wilayah itu menetapkan siaga banjir dan tanah longsor. Ini disebabkan selain cuaca yang ekstrim, kondisi wilayah yang dialiri banyak sungai serta rawan longsor.
"Kini Riau kembali harus waspada terhadap banjir dan bencana tanah longsor. Dalam setahun ada dua periode musim hujan, pertama awal tahun lalu akhir tahun. Yang patut di waspadai masalah banjir, " ujarnya.
Sambung Gubernur dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sepanjang 2017 sudah ada dua korban jiwa akibat bajir.
"Satu kasus korban meninggal karena banjir terjadi di Inhil, dan satu lagi di Pelalawan," bebernya.
Selain itu sebutnya banjir juga telah merendam ribuan rumah warga di daerah di Riau, serta terdampak pada ratusan pengungsi.
Sedangkan untuk bencana longsor di Riau telah mengisolasi delapan Desa di Kampar Kiri Hulu, dan ini sudah terjadi sejak dua tahun bertutur-turut.
Masalah ini juga perlu mendapat perhatian khusus, sebab ancaman kelaparan selalu mendera masyarakat di desa itu jika terjadi tanah longsor.
Adapun wilayah yang diperkirakan rawan banjir dan longsor di Riau yakni Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu.
Untuk itu Andi menambahkan melalui apel siaga banjir dan tanah longsor 2017 ini semua peralatan disiaga termasuk alat berat.
"Koordinasi kabupaten/kota perlu dilakukan untuk kesiapan pelampung dan dapur umum kalau tidak sanggup lapor ke provinsi," pungkasnya.