2017, Dinkes Siak Temukan 240 Kasus Warga Terkena Gigitan HPR

id 2017 dinkes siak temukan 240 kasus warga terkena gigitan hpr

2017, Dinkes Siak Temukan 240 Kasus Warga Terkena Gigitan HPR

Siak (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, Riau, menyebutkan warga daerah setempat yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR) terhitung Januari-September 2017 mencapai 240 kasus.

"Dari 240 kasus gigitan ini sebagian besarnya digigit oleh anjing," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Siak Marzuki saat dijumpai di Siak, Selasa.

Dia sampaikan, meskipun kasus gigitan hewan penular rabies setiap tahunnya berada diangka 200 lebih, akan tetapi belum ada warga yang dinyatakan positif terkena rabies. Ini semua karena anjing yang mengigit sudah divaksin.

"Periode 10 tahun sudah tidak ada lagi orang tergigit hewan penular rabies terindikasi positif tertular," sebut dia.

Kasus gigitan HPR paling banyak berada di Kecamatan Kandis sebanyak 62 gigitan, menyusul Minas 58 kasus dan Perawang 34 kasus. Paling minim di Pusako yang hanya satu kasus saja.

Dijelaskan dia, HPR berupa anjing, kucing dan kera itu menggigit manusia lantaran beberapa hal diantaranya karena diganggu, ada hewan yang sedang melahirkan bahkan memang sudah gila tertular dari hewan liar.

Dari data Dinkes Siak, dari 240 kasus gigitan, yang sudah mendapat vaksin anti rabies (VAR) 227 . 211diantaranya dilakukan observasi HPR hidup, tujuh pada hewan mati. 14 ekor adalah HPR liar, dan dibunuh dua ekor. Untuk cakupan VAR sendiri sudah 94,6 persen.

Virus rabies berbahaya karena menyebabkan infeksi akut pada susunan saraf pusat manusia. Mereka yang positif rabies biasanya mengalami gejala mual, demam, nyeri di tenggorokan, dan gelisah. Penderita rabies juga takut air, cahaya, dan angin, serta produksi air liur yang berlebihan.

Sementara Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, Provinsi Riau menargetkan vaksinasi 12.000 ekor hewan penular rabies tahun 2017 ini untuk mengantisipasi penyebaran virus melalui gigitan pada manusia.

"Populasi hewan penular rabies se-kabupaten Siak diperkirakan sebanyak 12.000-san ekor, ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Siak, Giatno.

Dia menyebutkan, hingga saat ini Kabupaten Siak masih bebas rabies atau nol kasus yang dinyatakan positif tertular rabies, akan tetapi kasus gigitan hewan terhadap manusia cukup tinggi.