Timika (Antarariau.com) - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua diperkirakan memiliki belasan pucuk senjata api yang selama ini digunakan melakukan teror penembakan terhadap kendaraan dan fasilitas milik PT Freeport.
"Mereka punya senjata api antara sepuluh sampai lima belas pucuk," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar di Timika, Senin.
Ia memprediksi KKB yang kini membaur dengan masyarakat di beberapa kampung sekitar Tembagapura itu berasal dari dua kelompok dengan jumlah personel diperkirakan sebanyak 30-an orang.
Upaya mengejar kelompok tersebut hingga kini masih terhambat lantaran mereka selalu bersembunyi di balik lereng-lereng bukit terjal.
"Habis ganggu lari, habis ganggu lari. Mereka pintar lari dan bersembunyi di bukit-bukit karena mungkin sudah kebiasaan. Tapi pasti kami akan kejar terus," ujarnya.
Saat ini pasukan Brimob dibantu TNI sudah berada di area Tembagapura untuk melakukan pengejaran terhadap anggota KKB yang sering melakukan aksi teror penembakan di wilayah itu.
Pada Sabtu (4/11) malam, kelompok tersebut membakar sejumlah gubuk liar milik para pendulang emas tradisional yang berjejer di sepanjang bantaran Kali Kabur, dekat perkampungan Utikini Lama dan Kimbeli, Distrik Tembagapura.
Keberadaan gubuk-gubuk liar itu sebetulnya sejak awal telah ditertibkan oleh aparat karena dianggap dapat membahayakan keselamatan para pendulang emas tradisional.
"Yang mereka bakar itu rumah-rumah kayu di pinggir sungai yang dibuat oleh para pendulang. Itu memang daerah terlarang, tapi selama ini para pendulang bandel. Rupanya mereka juga menjadi sasaran kelompok ini," kata Kapolda.
Aparat keamanan telah meminta para pendulang tradisional segera meninggalkan kawasan pendulangan emas tradisional di sepanjang aliran Kali Kabur guna memudahkan melakukan pengejaran KKB.
Namun permintaan atau ultimatum tersebut belum ditanggapi para pendulang emas tradisional.
"Pendulangnya tidak mau, kita sudah imbau tapi mereka tidak mau. Mungkin karena di situlah lokasi mereka mencari makan, padahal daerah di sepanjang bantara kali itu sangat berbahaya. Sudah beberapa kali kejadian longsor sampai menelan korban jiwa," jelas Kapolda.
Berita Lainnya
Polisi sebut Saipul Jamil sudah bebas hari ini
08 January 2024 16:23 WIB
Polisi sebut Ammar Zoni pakai narkoba untuk lampiaskan masalah rumah tangga
15 December 2023 17:01 WIB
Dikira tewas akibat begal, polisi Bengkalis sebut Syamsul Bahri korban kecelakaan
13 October 2023 21:40 WIB
Emmanuel Macron sebut puncak protes pembunuhan remaja oleh polisi telah berlalu
05 July 2023 10:55 WIB
Menhan Prabowo Subianto sebut Indonesia butuh polisi yang unggul
16 June 2023 13:44 WIB
Polisi sebut bukan bunker narkoba ditemukan di kampus UNM Makassar
11 June 2023 8:32 WIB
Polisi sebut pelat kendaraan dinas yang viral di media sosial terindikasi palsu
05 May 2023 13:44 WIB
Polisi sebut kerusakan kebakaran rumah dinas Kapolda Papua capai 60 persen
17 January 2023 12:08 WIB