Pekanbaru (Antarariau.com) Sebuah komunitas menulis di Kota Pekanbaru, Kongkow Nulis, menjadi sarana aspirasi anak muda agar menulis sastra menjadi lebih menyenangkan.
Hairil Habibi dan Melati, pendiri komunitas ini mengungkapkan bahwa rendahnya tingkat baca di Indonesia menjadi motivasi pembentukan Kongkow Nulis. Mereka sepakat untuk membuat komunitas yang mampu mengubah citra (image) kegiatan membaca dan menulis menjadi lebih asyik.
"Awalnya kami ingin membentuk sebuah komunitas yang sesuai dengan kesukaan kita dan dalam lingkup membaca dan menulis. Tapi kami ingin sesuatu yang lebih menyenangkan dan bisa dinikmati banyak orang karena beberapa komunitas kesannya tertutup," ungkap Hairil Habibi ketika diwawancara, Rabu (1/11).
Ia mengatakan Kongkow Nulis kini sedang mengalami masa vakum atau yang disebut Hairil dengan "hibernasi". Hal ini dilakukan untuk meluruskan kembali visi komunitas yaitu, menjadi organisasi yang berfokus sebagai akselelator dan stimulator dalam pengembangan minat baca dan menulis yang berfokus menghasilkan karya-karya baru.
Menurut dia, visi ini sempat mengalami pengaburan karena kegiatan "Kongkow Ngobrolin" lebih mendominasi. Ke depannya, lanjut Hairil, komunitas ini akan lebih mengedepankan untuk mengasah kemampuan menulis (writing project) ketimbang berdiskusi.
"Sebenarnya kita ingin writing project berjalan," katanya.
Sebelum masa "hibernasi" komunitas ini memiliki 40 orang anggota tetap, dan lebih dari 100 anggota yang sekadar mengikuti kegiatannya. Komunitas yang didominasi oleh mahasiswa ini telah berdiri selama tiga tahun, dan kegiatan aktif mereka digelar pada Juni 2017.
Nama Kongkow Nulis sendiri diambil dari istilah "Nongkrong" atau kumpul-kumpul. Jadi, pendiri komunitas ini berharap ketika para anggotanya yang hobi menulis berkumpul dapat menghasilkan berbagai karya. Tidak hanya duduk semata namun, dapat lebih produktif menghasilkan berbagai karya.
Sebagai komunitas yang mewadahi menyaluran minat anak muda dalam hal menulis, mereka juga tidak menutup diri untuk berbagi ilmu dengan masyarakat luas. Kongkow Nulis juga pernah mengadakan kegiatan baca buku gratis saat "car free day". Banyak masyarakat yang datang dan membaca buku yang telah mereka sediakan.
"Untuk proyek tahun ini sebenarnya kita ingin buka cabang di tiga kota yaitu, Padang, Palembang dan Medan. Namun, karena ingin memperbaiki manajemen dan mengembalikan visi komunitas jadi kita tunda dulu," pungkas salah satu mendiri komunitas ini.
Kegiatan Kongkow Nulis tidak hanya sebatas di Pekanbaru. Namun, mereka pernah bekerjasama dengan pihak-pihak diluar Pekanbaru hal ini melatarbelakangi impian mereka untuk menjadi komunitas yang dikenal secara nasional. Walaupun dikenal secara nasional nantinya ide yang mereka inginkan tetap berasal dari Putra-putri daerah.
Kongkow Nulis mengadakan sistem penerimaan anggota setiap enam bulan sekali. Melalui tahapan pendaftaran, wawancara dan berbagai seleksi lainnya, komunitas ini menjaring orang-orang yang sungguh-sungguh mencintai dunia baca dan menulis serta rindu menghasilkan karya yang bermanfaat.
Oleh Desiyari Natalia Tambunan, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau.
Berita Lainnya
Yuk Kenalan Dengan Roti Kering Asal Swedia
27 October 2017 9:05 WIB
Yuk Kenalan Dengan Pencipta Komik "Great Teacher Onizuka"
07 August 2017 11:55 WIB
Yuk Kenalan Dengan Pemeran Aladdin Live Action
16 July 2017 9:45 WIB
Polda Riau periksa mahasiswa bentangkan poster "Polda Jangan Lagi Kongkow dengan Korporasi"
08 August 2019 15:58 WIB
Ini Klarifikasi Polda Riau Soal Foto Kongkow-Kongkow Polisi dengan Perusahaan
02 September 2016 17:14 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB