Disperindag Klaim Renovasi Pasar Higienis Hampir Rampung

id disperindag klaim, renovasi pasar, higienis hampir rampung

Disperindag Klaim Renovasi Pasar Higienis Hampir Rampung

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menyatakan renovasi fisik Pasar Higienis di ibu kota Provinsi Riau senilai Rp1,2 miliar tersebut mencapai 95 persen.

"Sekarang sudah tahap finishing (penyelesaian), pengecatan, interior dan lain-lain. Insha Allah pertengahan November dapat ditempati," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut di Pekanbaru, Ahad.

Ia menuturkan renovasi yang dimulai sejak medio 2017 itu terus mengalami progres signifikan dan diharapkan dapat menampung ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang kini dinilai mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Selain melakukan renovasi fisik di pasar tersebut, pihaknya juga menyatakan telah berkoordinasi dengan sebuah pusat perbelanjaan yang berlokasi berdampingan dengan Pasar Higienis.

Saat ini, antara Pasar Higienis dengan pusat perbelanjaan itu dipisahkan oleh tembok. Ke depan, ia mengatakan tembok itu akan dirobohkan sehingga dapat menampung ratusan PKL yang kini berdagang di pinggiran jalan.

"Kita sudah komunikasi dengan mereka, pengelola pusat perbelanjaan itu, PT PMJ (Putra Maha Jaya), dan respon mereka positif," ujarnya.

Pasar Higienis yang digadang menjadi pasar semi modern di Kota Pekanbaru dengan nilai pembangunan mencapai Rp2,7 miliar dalam kondisi rusak.

Sementara fasilitas pendukung lainnya dipastikan hilang setelah lebih dari setahun lamanya ditinggal para pedagang.

Pasar itu dibangun Pemkot Pekanbaru awal 2016 silam dengan cara menyulap bangunan sekolah dasar di Jalan Teratai, Kecamatan Senapelan.

Ratusan kios disiapkan di pasar tersebut. Keberadaan pasar itu diharapkan menjadi solusi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Jalan Teratai, karena keberadaan mereka kerap menimbulkan kemacetan serta tidak terorganisir.

Namun, relokasi pedagang ke gedung Pasar Higienis tidak semulus yang diperkirakan. Beragam penolakan disampaikan oleh para PKL. Meski sempat membuahkan hasil, PKL hanya bertahan beberapa bulan di Pasar Higienis sebelum kemudian kembali berjualan di pinggiran jalan.

Pedagang menilai omzet dagangannya menurun drastis saat berjualan di gedung Pasar Higienis. Hal itu disebabkan banyaknya konsumen enggan bertransaksi di lokasi yang disiapkan pemerintah.

Setahun lamanya pasar tersebut dibiarkan kosong. Dari pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas mulai rusak dan hilang, seperti mesin air, pintu (rolling door), tangki air, kabel listrik dan saklar lampu banyak yang hilang dan rusak. Kondisi pasar ini pun berantakan. Sampah tampak berserakan, halaman pasar tersebut juga tampak semak oleh rumput.

Namun, Pemkot Pekanbaru kembali menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 miliar, yang diketahui berasal dari Dana Alokasi Khusus untuk kembali merenovasi pasar tersebut. Meski belum diketahui tingkat keberhasilan dalam mengatasi pedagang yang kini berjualan di pinggir jalan.