Pekanbaru (Antarariau.com) - Operasi Densus 88 yang menangkap terduga teroris di Provinsi Riau menjadi tontonan warga setempat yang mengerumuni rumah tempat kejadian penangkapan.
"Dari pagi sampai siang warga berkerumun mau lihat penangkapan teroris. Kami semua terkejut karena tersangkanya masih tetangga juga," kata seorang warga, Rozita Rossi kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Warga terlihat mengerumuni rumah dua tersangka teroris yang digerebek di Perumahan Pandau Permai Jl. Giam XII RT.03 RW.15 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau. Rozita mengatakan dua orang tersangka yang menghuni rumah tersebut, yakni WW alias Abu Afif dan BST alias Abu Ibrohim, belum lama tinggal di perumahan itu.
"Mereka baru lima bulan tinggal dirumah itu, dan kurang bergaul dengan warga lainnya jadi saya tidak tahu kerja dia sebenarnya apa," kata Rozita.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri total jenderal menangkap empat orang terduga terorisme di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa ini.
"Benar Kepolisian Daerah Riau telah membantu pengamanan terduga teroris, sudah amankan ada empat dari pukul 06.00 WIB tadi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru.
Pertama diamankan di Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar ada dua yakni WW alias Abu Afif dan BST alias Abu Ibrohim di jalan. Lalu dikembangkan lagi dan Densus meringkus satu orang lagi pukul 08.00 WIB inisial YH alias Abu Zaid di gerai Indomaret di Jl. Bukit Barisan Kelurahan Tangkerang, Pekanbaru.
Kemudian satu lagi diamankan di Perumahan Taman Griya, Kubang, Kabupaten Kabupaten Kampar inisial H alias Abu Buchoiri. Guntur mengatakan bahwa semuanya diamankan saat sedang berada di jalan dan sekarang sedang digeledah rumahnya masing yang belum disampaikan lokasinya.
"Saat ini sedang didalami. Keempatnya ini adalah bagian anggota Jamaah Anshor Daulah. Terduga pertama WW adalah Amir atau pimpinannya," ujarnya.
Dari hasil interogasi awal, mereka terduga teroris menyampaikan akan melakukan eksekusi dengan tindakan penyerangan ke kantor polisi. Diantaranya ke pos-pos polisi, kantor kepolisian sektor, kepolisian resor ataupun Polda Riau yang ada di Pekanbaru.
Sementara itu barang bukti yang diamankan ada beberapa telepon seluler, buku tabungan, dan buku-buku ajaran agama. Lalu dari penggeledahan di rumah salah satu terduga ada beberapa senjata seperti samurai dan panah beserta busurnya.
Guntur menambahkan bahwa informasinya merupakan jaringan dari teroris yang ditangkap di Jambi beberapa waktu lalu. Pasalnya empat yang diamankan juga belajar merakit dan membuat bom di Jambi.
"Saat ini masih diinterogasi di polda dan selanjutnya akan dibawa ke Jakarta. Lamanya pengintaian sudah sekitar enam bulan," ucapnya.