Jakarta (Antarariau.com) - Lukisan karya pelukis asal Tiongkok, Zhu Wei, berhasil memukau pengunjung pameran tunggal bertajuk "Virtual Focus" digelar di Museum Nasional selama 26 Agustus hingga 26 Oktober 2017.
"Selama 30 tahun terakhir, Zhu Wei telah berhasil menciptakan banyak seri karya seni kontemporer luar biasa yang berkaitan dengan isu-isu kemanusiaan. Dia berhasil meraih kesuksesan di tengah daya tarik global seni kontemporer," ujar seorang pengunjung, Linda Ma di Jakarta, Rabu.
Pengunjung yang datang berdecak kagum karena keindahan karya lukis dan patung karya Zhu Wei. Pelukis legendaris itu melukis dengan teknik lukis klasik Tiongkok, Gongbi.
Linda yang juga pendiri dari Linda Gallery itu menjelaskan Zhu Wei memiliki posisi penting dalam kebangkitan seni kontemporer di Tiongkok. .
Kurator seni sekaligus sejarahwan kenamaan Tiongkok, Lu Hong, yang ikut menilai karya seni Zhu Wei menilai kebijaksanaan karya-karya Zhu Wei terletak pada bagaimana dia menujukkan, bahwa ketika seseorang mengejar ekspresi kontemporer.
"Hal yang paling penting adalah memelihara sarana karakter tradisional untuk memberikan hasil yang inovatif. Hal yang dilakukan Zhu Wei sangat penting untuk menjaga sebuah keunikan dalam output artistiknya. Terutama saat perkembangan seni kontemporer berada di bawah ancaman homogenisasi," ulas Lu Hong yang turut hadir di Jakarta.
Menurut Hong, di saat banyak seniman kontemporer Asia banyak merujuk pada teknik lukisan Barat, seniman yang karyanya sudah dikoleksi 40 museum dunia itu, berani tampil beda.
"Zhu Wei ingin membawa kita melihat karya yang dia hasilkan melalui perenungan yang dalam. Dia melukis tidak hanya dari apa yang dia lihat, melainkan mencoba mencerna apa yang dia lihat, kemudian melukiskannya kembali sesuai intepretasinya," papar Lu Hong.
Zhu Wei juga tetap menjaga tradisi memunculkan identitas dalam karyanya. Misalnya, sebuah tirai merah yang banyak muncul dalam karya-karyanya. Seperti diketahui, warna merah identik dengan budaya Tiongkok dan memiliki makna tertentu.
Sang seniman, lanjut Lu Hong, menampilkan isu sosial dalam sebuah komunitas masyarakat di Tiongkok yang diinterpretasikan dalam karya-karya wajah. Zhu Wei juga tidak pernah meninggalkan tradisi, tapi apa yang dirinya gambarkan adalah masyarakat dan hal-hal hari ini yang berkembang, sesuai subyek-subyek kontemporer yang menjadi acuan.
Berita Lainnya
Museum Batik Pekalongan bangun keterlibatan publik untuk dongkrak jumlah pengunjung
05 February 2022 15:23 WIB
Pengunjung Museum Sang Nila Utama Terus Menurun Tiap Tahunnya, Dimana Salahnya?
27 March 2018 16:40 WIB
Ini Tanggapan Pengunjung Museum Riau Soal Hilangnya Sejumlah Benda Pusaka
21 March 2017 23:10 WIB
Pengunjung Museum Turun Selama Ramadhan
24 August 2010 9:25 WIB
Imigrasi Siak pastikan 12 TKA asal Tiongkok negatif virus corona
18 February 2020 13:54 WIB
Kendaraan asal Tiongkok DFSK Glory 560 curi perhatian IIMS 2019
02 May 2019 11:01 WIB
Balai Karantina Pekanbaru Sita Seton Benih Jarak asal Tiongkok dari Warga Meranti
14 July 2018 14:05 WIB
Pemko Pekanbaru Selidiki Distribusi Bawang Putih Impor Asal Tiongkok
18 May 2017 22:35 WIB