Wako Pekanbaru Perintahkan Pengusutan Kasus Bakso Mengandung Babi

id wako pekanbaru, perintahkan pengusutan, kasus bakso, mengandung babi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT meminta kepada jajaranya untuk membantu Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru mengusut tuntas temuan bakso diduga mengandung babi dijual bebas.

"Kepada Dinas terkait bersama BBPOM, lanjutkan penelusuranya. Kejar ke hulu, jangan berhenti di hilirnya," kata Firdaus kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Berdasarkan laporan dari bawahannya, Firdaus mengatakan daging yang digunakan oleh pedagang Bakso Mekar, warung bakso terindikasi mengandung babi diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Pekanbaru.

Ia memastikan, bahwa RPH Pekanbaru hanya menyediakan daging sapi dan daging kerbau. "Tidak ada yang lain selain sapi dan kerbau di RPH kita," tuturnya.

Namun, dirinya mengakui terdapat rantai distribusi yang cukup panjang dan rawan penyelewengan dari RPH menuju ke pasar. Selain distribusi dari RPH menuju pasar, dia juga mengatakan pusat penggilingan daging perlu diperhatikan.

"Ini yang mesti ditelusuri. Masyarakat korban dalam hal ini, begitu juga pedagang. Diawali dari sumber bahan baku, tadi katanya daging dari RPH kemudian menuju ke pasar ada jarak. Ini mesti cerdas, yang salah siapa," tuturnya.

Lebih jauh, dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada pelaku usaha kuliner di Pekanbaru. Dirinya berharap jajarannya bersama BBPOM Pekanbaru dapat mengungkap kasus tersebut.

Dia juga meminta kepada pedagang bakso Mekar, yang kini tutup lebih dari sepekan lamanya pasca temuan tersebut untuk menyelesaikan perizinan, termasuk surat laik sehat dan kembali beroperasi.

Kabar warung bakso yang diduga mengandung babi membuat heboh masyarakat Kota Pekanbaru awal pekan ini. Warung bakso bernama Mekar yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru saat ini diminta tutup oleh BBPOM Pekanbaru selama 21 hari.

Sementara itu, Suharyanto, pemilik warung bakso Mekar yang berhasil ditemui Antara membenarkan bahwa warungnya didatangi oleh tim BBPOM Pekanbaru. Namun, dirinya dengan tegas membantah telah menjual bakso menggunakan daging haram bagi umat muslim tersebut.

"Dari 2004 berdiri, saya tidak pernah menjual bakso dengan daging babi," katanya.

Ia menuturkan bahwa BBPOM Pekanbaru mendatangi warungnya sebelum puasa atau Mei 2017 lalu. Dia juga tidak mengetahui secara pasti bagaimana BBPOM Pekanbaru tiba-tiba mengambil sampel makanannya. Termasuk apakah ada laporan dari konsumennya atau yang lain.

Menurut dia, selama 13 tahun berjualan bakso, dari warung sederhana hingga di rumah toko dan sempat membuka cabang di salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru, belum ada komplain dari para pelanggannya.

"Saya berharap masalah ini dapat segera selasai, karena saya tidak pernah menggunakan selain daging sapi. Saya juga sudah jelaskan ke BBPOM terkait masalah ini," tuturnya.